Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petani Tembakau Khawatir Penurunan Serapan Pabrik Terjadi Lagi

Serapan tembakau dari petani ke pabrikan pada tahun lalu hanya sekitar 150 ribu hingga 160 ribu ton, turun sekira 20 persen dari 2020.
Pekerja memproduksi rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT) di salah satu pabrik rokok di Kudus, Jawa Tengah, Kamis (23/12/2021). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Pekerja memproduksi rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT) di salah satu pabrik rokok di Kudus, Jawa Tengah, Kamis (23/12/2021). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA - Penurunan produksi rokok akan berimbas pada serapan tembakau dari petani. Meski berharap panen tembakau pada tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu, petani mengantisipasi turunnya serapan ke pabrikan akibat kenaikan cukai yang rata-rata sebesar 12 persen.

Ketua Dewan Pengurus Nasional (DPN) Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Soeseno mengatakan serapan tembakau dari petani ke pabrikan pada tahun lalu hanya sekitar 150 ribu hingga 160 ribu ton, turun sekira 20 persen dari 2020.

"Kami tidak tahu kondisi pabrik, biasanya pabrik mengurangi serapan karena kenaikan cukai. Ini yang harus diantisipasi petani," kata Soeseno saat dihubungi Bisnis.com, Jumat (4/2/2022).

Pada tahun lalu, selain terdampak kenaikan cukai hasil tembakau rata-rata 12,05 persen, petani juga dilanda kemarau basah yang merusak kualitas dan kuantitas hasil panen.

Pada musim tanam Juli-Agustus yang seharusnya kemarau, di beberapa daerah justru turun hujan yang menyebabkan tanaman tembakau terendam. Soeseno berharap hal itu tidak terulang pada tahun ini.

Jika kemarau basah tak kembali terjadi, luas lahan yang menghasilkan tembakau dapat mencapai 180 ribu hingga 200 ribu hektar. Dengan rata-rata satu hektar menghasilkan satu ton tembakau, volume panen diharapkan dapat mencapai 200 ribu ton pada 2022.

"Harapan kami tahun ini kemaraunya betul-betul tegas, kemarau ya kering, tidak ada hujan," ujarnya.

Mengutip data Kementerian Pertanian, produksi tembakau nasional tercatat sebesar 261.439 ton pada 2020, atau terkontraksi 3,1 persen secara year-on-year. Ada pun pada 2021, produksi tembakau diproyeksikan mencapai 261.011 ton atau turun 0,16 persen.

Sedangkan menurut luas areal, Kementan memperkirakan pada 2021 kebun tembakau nasional mencapai 236.687 ha, bertambah dari 2020 seluas 236.103 ha.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper