Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aliran Investasi Asing Kembali Mengalir di Akhir 2021, AS Duduki 3 Besar

Lima besar negara dengan investasi tertinggi di Indonesia. Lima besar negara tersebut meliputi Singapura (US$2,1 miliar); Hong Kong, China (US$1,5 miliar); AS (US$1,2 miliar); China (US$900 juta); dan Jepang (US$500 juta).
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia

Bisnis.com, JAKARTA - Aliran investasi asing atau Foreign Direct Investment (FDI) telah kembali masuk ke Indonesia pada kuartal IV/2021 lalu. Pada periode tersebut juga, Amerika Serikat (AS) menembus posisi tiga besar negara dengan investasi tertinggi di Indonesia.

Pada konferensi pers Realisasi Investasi Triwulan IV/2021 hari ini, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjabarkan lima besar negara dengan investasi tertinggi di Indonesia. Lima besar negara tersebut meliputi Singapura (US$2,1 miliar); Hong Kong, China (US$1,5 miliar); AS (US$1,2 miliar); China (US$900 juta); dan Jepang (US$500 juta).

Bahlil mengungkap bahwa dalam lima tahun terakhir, AS belum pernah memasuki posisi lima besar negara dengan penanaman modal tertinggi di Indonesia, hingga akhir 2021 lalu. Dia bahkan memperkirakan investasi AS akan semakin besar di 2022.

"Amerika ini lima tahun terakhir tidak pernah masuk lima besar. Tahun ini dia masuk. Amerika di 2022 saya meyakini akan memasuki posisi lima besar, karena investasinya sedang gede-gedean," tuturnya pada konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BKPM TV, Kamis (27/1/2022).

Bahlil mengatakan bahwa investasi AS sudah masuk dalam jumlah cukup besar pada awal tahun ini. Dia mencontohkan investasi dari Air Products and Chemicals Inc dan PT Freeport.

Pada awal pekan ini, Presiden Joko Widodo meresmikan groundbreaking proyek hilirisasi batu bara ke dimetil eter (DME) di Muara Enim, Sumatera Selatan, Senin (24/1/2022).

Investasi tersebut berasal dari Air Products and Chemicals Inc., senilai Rp33 triliun. Sementara itu, total perjanjian investasi perusahaan asal AS itu kepada proyek hilirisasi di Indonesia mencapai US$15 miliar atau Rp210 triliun.

Adapun, Bahlil menyampaikan bahwa penanaman modal asing (PMA) pada kuartal IV/2021 mengalami rebound khususnya dari kuartal sebelumnya. PMA pada akhir 2021 tercatat sebesar Rp122,3 triliun, atau tumbuh 18,5 persen secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq) dan 10,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Dibandingkan dengan kuartal III/2021, PMA tercatat sebesar Rp103,2 triliun. Pada periode tersebut, PMA melambat dari capaian dua kuartal sebelumnya, atau tumbuh -2,7 persen (yoy) dan -11,6 persen (qtq).

Secara umum, realisasi investasi kuartal IV/2021 mencapai Rp241,6 triliun. Realisasi tersebut tumbuh 12,5 persen secara tahunan (yoy) dan 11,5 persen secara kuartalan (qtq).

Bahlil juga mencatat realisasi investasi sepanjang 2021 melampaui target yaitu sebesar Rp901,02 triliun atau 100,1 persen dari target Rp900 triliun. Angka tersebut tumbuh 9,0 persen secara tahunan (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper