Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belanja Dua Kementerian Ini Melonjak Signifikan pada 2021

Dari seluruh K/L, tercatat belanja dari dua kementerian mengalami lonjakan yang signifikan, yaitu Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Keuangan mencatat total belanja negara pada 2021 mencapai Rp2.786,8 triliun atau tumbuh 7,4 persen dibandingkan dengan tahun 2020.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata menyampaikan bahwa capaian tersebut lebih tinggi dari rencana awal sebesar Rp2.750 triliun.

Pertumbuhan tertinggi terjadi pada belanja kementerian dan lembaga (K/L), yang tercatat meningkat sebesar 12,2 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Ini tidak mengherankan karena sebagian K/L memang harus mengelola anggaran yang lebih besar untuk menangani Covid-19 ataupun pemulihan ekonomi nasional,” katanya dalam RDP bersama dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (25/1/2022).

Isa menyampaikan, dari seluruh K/L, tercatat belanja dari dua kementerian mengalami lonjakan yang signifikan, yaitu Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Belanja Kementerian Kesehatan tercatat sebesar Rp204,9 triliun pada 2021, meningkat dari Rp102,2 triliun pada 2020.

Sementara itu, belanja Kementerian PUPR pada 2021 tercatat sebesar Rp155,9 triliun, naik dari Rp100,8 triliun pada 2020.

Isa menjelaskan, peningkatan belanja pada Kementerian Kesehatan dapat dipahami karena berkaitan dengan belanja vaksin dan penanganan klaim pasien Covid-19.

Kemenkeu mencatat, belanja yang naik signifikan pada Kementerian PUPR pun karena turut membantu dalam penanganan Covid-19, terutama pada Juli dan Agustus 2021, saat terjadi lonjakan kasus Covid-19 varian Delta.

“Kementerian PUPR menggunakan anggarannya untuk melakukan perbaikan rumah susun yang mereka miliki untuk diubah menjadi tempat isolasi/karantina, karenanya memerlukan perubahan spesifikasi dan standard, yang kemudian membutuhkan belanja yang tidak sedikit,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper