Bisnis.com, JAKARTA - PT Adhi Karya (Persero) Tbk. sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam hal desain dan konstruksi LRT Jabodebek memastikan bahwa moda transportasi modern itu tetap akan bisa melaju kendati terjadi pemadaman listrik di Jakarta dan sekitarnya.
General Manager Departemen Perkeretaapian Adhi Karya Isman Widodo mengatakan layanan LRT Jabodebek ini memang beroperasi dengan berbasis listrik. Namun, pihaknya menambahkan cadangan power listrik untuk mengantisipasi bila terjadi pemadaman.
"LRT Jabodebek sudah dilengkapi dengan genset khusus yang menjadi cadangan power listrik. Sehingga pada waktu operasi dan terjadi pemadaman listrik, kereta masih mampu mengendalikan secara otomatis," katanya dalam Diskusi Publik Persiapan Operasional LRT Jabodebek, Rabu (19/1/2022).
Isman menuturkan, cadangan power ini akan dikendalikan dari pusat kendali di operation control room (OCC) maupun di stasiun. Dengan begitu, LRT Jabodebek akan mampu tetap beroperasi dalam kondisi listrik padam di Jakarta dan sekitarnya.
"Dengan begitu kereta masih mampu dikendalikan menuju area tertentu, yang direncanakan setidaknya di stasiun atau mendekati stasiun," imbuhnya.
Sementara itu Direktur Keselamatan PT KAI John Roberto mengimbau masyarakat agar tidak ragu menggunakan LRT Jabodebek bila sudah beroperasi secara komersial pada Agustus 2022. Dia memastikan seluruh sistem sudah teruji dan aman untuk digunakan.
Sebagai pihak yang diberi penugasan untuk mengoperasikan LRT Jabodebek, dia menyebut KAI telah menyiapkan 31 trainset dengan masing-masing terdiri dari 6 rangkaian kereta.
"Kami juga siapkan 18 stasiun, on progress pemasangan sistem ticketing, fasilitas yang ada di stasiun seperti lift, eskalator, tangga manual, toilet hingga ruang pemeriksaan kesehatan. Dengan LRT ini diharapkan semua pengguna kendaraan pribadi bisa shifting ke LRT," sebutnya.