Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) akan menyalurkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 200.000 unit hunian dengan nilai mencapai Rp23 triliun di tahun ini untuk masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR.
Untuk mempersiapkan hal tersebut, BP Tapera juga telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan 38 bank penyalur FLPP tahun ini secara daring. Akan tetapi, BP Tapera tidak memberikan kuota spesifik penyaluran FLPP kepada bank penyalur, seperti yang dilakukan sebelumnya.
Direktur Penyaluran FLPP BP Tapera Hari Sundjojo mengatakan bahwa penyaluran kredit FLPP akan tetap mempertahankan pendekatan kuota, demi menjaga agar tidak sampai melampaui pagu target penyalurannya di tahun ini yang dipatok 200.000 unit rumah.
“Kendati demikian, dari data yang ada selama 7 tahun terakhir, rerata bank yang dapat memenuhi kuota hanya 42 persen,” katanya, kepada Bisnis, Rabu (19/1/2022).
Oleh karena itu, kata dia, pendekatan kuota disesuaikan menjadi pendekatan komitmen perbankan dalam menyalurkan FLPP.
Dalam komitmen tersebut terdapat 2 syarat yang harus dipenuhi sesuai dengan kesepakatan dalam perjanjian kerjasama antara BP Tapera dan bank, yaitu ketepatan sasaran dan melakukan pembinaan untuk memastikan tercapainya pemenuhan rumah bersubsidi yang layak huni.
Baca Juga
“Dalam menyusun strategi penyaluran FLPP yang lebih efisien dan efektif, maka BP Tapera akan bekerja sama dengan pemerintah daerah guna mendapatkan informasi terkait dengan permintaan masyarakat yang memerlukan fasilitas FLPP di daerahnya,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Divisi Subsidized Mortgage Lending Division PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Mochamad Yut Penta mengatakan, bank penyalur tidak mendapatkan kuota yang spesifik terkait penyaluran FLPP dari BP Tapera.
“Tidak ada kuota khusus yang diberikan bank penyalur. Jadi kuotanya open untuk setiap bank, sehingga memang implikasinya adalah persaingan ketat,” katanya, Jumat (14/1/2022).
Tidak adanya kuota spesifik terkait FLPP, kata dia, dikhawatirkan akan menyebabkan kualitas penyalurannya terabaikan, karena bank penyalur berlomba-lomba ingin mendapatkan kuota FLPP yang banyak.
Meski begitu, BTN berkomitmen untuk menjamin kualitas rumah dan penyaluran FLPP yang diberikan oleh BP Tapera.
“Kami mendorong agar penyediaan PSU [prasarana, sarana, dan utilitas umum], seperti jalan, saluran air, dan listrik bisa sama-sama terpenuhi,” ujarnya.