Bisnis.com, JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi menargetkan produksi siap jual atau lifting gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) sebanyak 201,6 kargo di 2022.
Lifting LNG pada tahun ini akan dikontribusikan dari kilang Bontang sebanyak 82,7 kargo, di mana 18,8 kargo untuk memenuhi kebutuhan domestik, dan 63,9 kargo lainnya akan diekspor.
Sementara itu, Kilang Tangguh ditargetkan bisa mencapai lifting LNG sebanyak 118,9 kargo. 40,5 kargo LNG dari Kilang Tangguh akan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan domestic, dan 78,4 kargo lainnya diekspor.
Dengan demikian, total kargo LNG untuk kebutuhan dalam negeri sebanyak 59,3 kargo, sedangkan yang akan dilepas ke pasar luar negeri mencapai 142,3 kargo.
Target lifting LNG yang ditetapkan tahun ini sebenarnya lebih rendah jika dibandingkan dengan realisasi pada 2021 yang mencapai 204,2 kargo. Dari jumlah realisasi lifting LNG tahun lalu, 119,9 kargo berasal dari Kilang Tangguh, sedangkan 84,3 kargo sisanya dari Kilang Bontang.
Selain itu, SKK Migas juga mencatat alokasi LNG untuk kebutuhan dalam negeri di tahun lalu mencapai 55,1 kargo, yang berasal dari Kilang Tangguh sebanyak 33,4 kargo, dan 21,7 kargo dari Kilang Bontang.
Sebagian besar kargo LNG pada tahun lalu memang ditujukan untuk memenuhi pasar ekspor dengan total mencapai 149,1 kargo LNG, dengan rincian 86,5 kargo dari Kilang Tangguh dan 62,6 kargo dari Kilang Bontang.