Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyak yang Jual, Harga Rumah Seken di Pondok Indah dan PIK Turun

Banyaknya pemilik rumah di kawasan elite yang menjual propertinya membuat harga rumah seken di wilayah tersebut terus merosot.
Ilustrasi proyek rumah mewah./Bisnis.com
Ilustrasi proyek rumah mewah./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Banyaknya pemilik rumah di kawasan elite yang menjual propertinya membuat harga rumah seken di wilayah tersebut terus merosot.

Andria Dian Palupi, Ketua DPC Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (Arebi) Jakarta Selatan, mengatakan bahwa harga rumah seken di kawasan elit, seperti Pondok Indah diperkirakan masih akan terjun bebas tahun ini.

Hal itu dikarenakan kondisi ekonomi yang belum normal, dan banyak pemilik rumah yang berniat melepas asetnya, sehingga terjadi koreksi harga di tahun ini.

“Di Pondok Indah, dulu misalnya di kawasan Bukit Golf di atas Rp60 juta per meter persegi, sekarang turun menjadi sekitar Rp40 juta hingga Rp50 juta per meter persegi,” katanya, dikutip Jumat (14/1/2022).

Menurutnya, harga rumah seken di kawasan itu bisa lebih rendah jika pemiliknya sedang membutuhkan uang dengan cepat, sehingga berani menjual asetnya dengan harga lebih murah.

Meski demikian, pihaknya meyakini pasar rumah seken tetap diminati di tahun ini. Terlebih, turnover di kawasan Jakarta Selatan, seperti Pondok Indah dan Kebayoran masih tergolong tinggi.

“Memang cenderung tertekan dengan situasi orang menjual dengan keputusannya lebih cepat, daripada mereka enggak pegang uang. Harga properti mengalami sedikit depresiasi, tapi jatuh banget enggak juga, karena daerah tertentu aja,” terangnya.

Sementara itu, Ketua DPC AREBI Jakarta Utara Jopie Hori menuturkan, terjadi penurunan harga rumah seken di kawasan Kelapa Gading. Sebelum pandemi Covid-19, harga rumah di kawasan tersebut mencapai Rp40 juta hingga Rp50 juta per meter persegi, sedangkan saat ini menjadi Rp35 juta sampai dengan Rp40 juta per meter persegi.

Menurutnya, penurunan harga rumah seken juga terjadi di wilayah Pantai Indah Kapuk sebesar 20 persen menjadi Rp30 jutaan per meter persegi.

“Kalau kita lihat, siklus properti ini peka sekali terhadap masalah politik dan juga pandemi karena global. Di 2019, itu kami prediksi 2020 properti naik, tetapi karena ada pandemi, properti masih tertekan. Lalu di 2021 ini masih tertekan akibat pandemi. Di 2022 memang diharapkan lebih baik, tetapi memang belum bisa harganya seperti saat sebelum pandemi,” tuturnya.

Adapun harga rumah seken di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, cenderung stabil. Hanya saja, memang ada diskon yang diberikan kepada pembeli sebesar 10 persen agar rumah tersebut bisa segera laku.

“Daerah elite memang sudah mature. Kalau bicara investor masuk, nunggu ada harga diskon, atau harga yang terkoreksi dan ada diskonnya,” ucap Ketua Umum Arebi Lukas Bong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper