57 Tahun ANTAM jadi Pelopor Hilirisasi Mineral Strategis Nasional

ANTAM genap 57 tahun, tegaskan peran sebagai pelopor hilirisasi mineral, pencetak nilai tambah, dan penggerak industri berkelanjutan Indonesia
Foto: 57 Tahun ANTAM jadi Pelopor Hilirisasi Mineral Strategis Nasional
Foto: 57 Tahun ANTAM jadi Pelopor Hilirisasi Mineral Strategis Nasional

Bisnis.com, JAKARTA - Memasuki usia ke-57 tahun sejak didirikan pada 5 Juli 1968, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau ANTAM terus mempertegas posisinya sebagai pelopor hilirisasi mineral strategis di Indonesia.

Sebagai anak usaha Holding BUMN Pertambangan MIND ID, Perusahaan sukses menciptakan nilai tambah melalui komoditas utama yakni, emas, nikel, dan bauksit, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Direktur Utama ANTAM, Achmad Ardianto menyampaikan, Perusahaan mengedepankan dua prinsip utama dalam operasional, yakni value creation dan sustainability. ANTAM, tidak sekedar menjadi perusahaan tambang, tetapi turut membangun rantai industri bernilai tambah tinggi yang memperkuat ekonomi nasional.

“Sejak awal berdiri hingga kini, ANTAM hadir bukan hanya sebagai pengelola mineral, tetapi juga sebagai bagian dari denyut nadi pembangunan. Kami konsisten memberikan kontribusi melalui penerimaan negara, penciptaan lapangan kerja, hingga pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasi,” ujar Ardianto.

Sebagai respons terhadap mandat Asta Cita, ANTAM memimpin pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik (EV Battery Ecosystem), mencakup rantai nilai nikel dari tambang hingga fasilitas daur ulang baterai. Di sektor alumina, ANTAM tengah menyelesaikan proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah melalui anak usaha.

Sementara itu, kerja sama strategis dengan PT Freeport Indonesia dalam pasokan emas minimal 30 ton per tahun dan rencana pembangunan pabrik logam mulia di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, menjadi langkah nyata memperkuat industri hilir logam mulia nasional.

“Melalui hilirisasi emas, nikel, dan bauksit, ANTAM telah menjadi katalisator dalam memperkuat struktur industri nasional dan menciptakan nilai tambah berkelanjutan. Proyek-proyek strategis ini juga menegaskan posisi Indonesia dalam rantai pasok global,” lanjut Ardianto.

Kinerja Operasional dan Keuangan Melesat

Selama lima tahun terakhir, ANTAM mencatatkan pertumbuhan signifikan. Produksi bijih nikel melonjak lebih dari dua kali lipat dari 4,76 juta wet metric ton (wmt) pada 2020 menjadi 9,94 juta wmt pada 2024. Kinerja positif juga tercermin dari lonjakan penjualan emas yang naik tajam dari 22,09 ton pada 2020 menjadi 43,78 ton pada 2024. Capaian ini memperkuat posisi ANTAM sebagai produsen logam mulia terpercaya di pasar dalam negeri.

Dari sisi fiskal, kontribusi ANTAM kepada negara melalui pembayaran pajak, royalti, dan PNBP juga meningkat signifikan. Dari Rp758,81 miliar pada 2020, kontribusi tersebut naik menjadi Rp4,8 triliun pada 2024. Seiring dengan itu, pendapatan perusahaan juga melonjak dari Rp27,37 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp 69,19 triliun pada tahun 2024, tertinggi sepanjang sejarah ANTAM.

Strategi diversifikasi pasar, efisiensi biaya, dan fokus pada hilirisasi menjadi pendorong utama kinerja keuangan yang impresif tersebut.

Komitmen Lingkungan dan Keberlanjutan

Selain mencatatkan kinerja bisnis yang solid, ANTAM juga menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Sejalan dengan Paris Agreement, ANTAM menargetkan penurunan emisi sebesar 15,8% pada 2030 dan peningkatan bauran energi terbarukan hingga 10% dari baseline 2023.

Pada 2024, program efisiensi energi berhasil memangkas emisi Scope 1 dan 2 sebesar 4,72% dan mengurangi konsumsi energi sebesar 23% menjadi 12,39 juta GJ. Reklamasi pascatambang seluas 1.462 hektare juga terus dikembangkan, dilengkapi dengan inovasi 'Recomasi', real-time ecological health assessment yang memantau vegetasi area reklamasi berbasis teknologi guna menjamin keberhasilan rehabilitasi lingkungan.

“Kami menyadari bahwa keberlangsungan perusahaan di masa depan ditentukan oleh integritas operasional dan tanggung jawab lingkungan. Karena itu, ANTAM terus memperkuat tata kelola, efisiensi, dan komitmen terhadap dekarbonisasi,” tutup Ardianto.

Dengan rekam jejak yang kuat, ANTAM tidak hanya menjadi perusahaan pertambangan, tetapi juga motor penggerak transformasi industri mineral nasional menuju masa depan yang berkelanjutan. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper