Bisnis.com, JAKARTA – 99 Group mencatat kenaikan harga dan pasokan rumah seken pada November 2021 jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
Wasudewan, Deputi CEO 99 Group, mengatakan bahwa harga rumah seken di Indonesia secara tahunan naik sekitar 2,6 persen. Selain itu, pasokan rumah yang dijual juga tercatat 2 persen lebih tinggi pada bulan ini dibandingkan dengan November 2020.
“Terlihat bahwa volume suplai pada November 2021 mengalami peningkatan 5 persen dari bulan sebelumnya,” katanya, dikutip Selasa (21/12/2021).
Flash report tersebut juga mencatat 11 dari 13 kota di Indonesia mengalami peningkatan harga rumah seken secara tahunan. Peningkatan harga rumah tahunan paling tinggi terjadi di Yogyakarta dengan kenaikan harga sebesar 10,7 persen year on year (yoy).
Untuk wilayah Jabodetabek, harga rumah seken yang mengalami kenaikan paling tinggi secara tahunan berada di Tangerang sebesar 8,2 persen, Bekasi 4,6 persen, Jakarta sebesar 1,5 persen, dan Bogor 1,2 persen.
“Depok tidak ada perubahan harga secara tahunan,” ucapnya.
Kemudian, kenaikan harga rumah seken secara tahunan juga terjadi di Surakarta sebesar 4,8 persen, Bandung 3,5 persen, dan Semarang 3 persen.
Sementara itu, kenaikan harga rumah seken secara tahunan di luar Jawa terjadi di Medan dan Makassar yang masing-masing secara berurutan sebesar 9,1 persen dan 3,8 persen (yoy).
Meski secara tahunan tercatat naik, flash report yang dikeluarkan Rumah123.com mendata pergerakan harga rumah seken secara bulanan yang turun 0,4 persen pada November 2021 jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Sementara itu, harga rumah seken di Kota Medan secara bulanan pada November 2021 naik 2,5 persen. Kenaikan harga rumah seken juga terjadi di Jakarta, Depok, dan Bandung sebesar 0,1 persen secara bulanan.
Adapun harga rumah seken di Tangerang, Bogor, dan Bekasi pada November 2021 mengalami penurunan masing-masing 0,5 persen, 1,3 persen, dan 1 persen dibandingkan dengan Oktober 2021.