Bisnis.com, JAKARTA – PT PLN (Persero) melakukan perombakan dalam kontrak beli batu bara seiring dengan upaya perusahaan memastikan pasokan batu bara untuk pembangkit listrik terkendali.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo memastikan bahwa perseroan melakukan kontrak jangka panjang dengan penambang yang memiliki kredibilitas untuk memasok sesuai kualitas dan spesifikasi dan volume sesuai kebutuhan PLTU.
Perusahaan setrum turut mengevaluasi kontraktual dengan fleksibilitas yang memberikan kepastian terkait pemenuhan pasokan batu bara. Dia menyebut fleksibilitas kontrak ini untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan listrik yang mempengaruhi kebutuhan pasokan batu bara.
"Mengingat operasional PLTU itu bersifat jangka panjang, maka PLN juga perlu mengamankan ketersediaan batu bara dalam jangka panjang," katanya dalam keterangan resmi, Rabu (12/1/2022).
Selain itu, PLN juga mengubah pembelian batu bara dari yang sebelumnya sebagian melalui penjual alias trader, menjadi pembelian langsung dari penambang.
Skema pembelian juga didorong menjadi Cost, Insurance and Freight (CIF) yakni pembelian harga sampai di tempat tujuan. Upaya ini untuk memastikan permintaan batu bara sampai pada tujuan dengan lebih baik.
Sementara itu, dalam jangka pendek PLN terus memastikan seluruh eksekusi pasokan baru bara berjalan lancar di lapangan. Bukan hanya berhenti pada komitmen. Akan tetapi bagaimana permintaan batu bara sampai di unit-unit pembangkit dengan timeline yang akurat.
"Kami juga berkoordinasi dengan semua pihak untuk memastikan satu per satu volumenya terpenuhi, armada angkutnya tersedia kemudian bagaimana upaya meningkatkan kecepatan dan efektivitas bongkar muat kapal pengangkut batu bara ini di PLTU," katanya.
Di sisi lain, PLN juga terus meningkatkan kerja sama dengan para pengusaha kapal. Darmawan memastikan kolaborasi dengan Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) terus dijaga.