Bisnis.com, JAKARTA – Resmi beroperasinya empat subholding PT Pelabuhan Indonesia (persero) atau Pelindo diharapkan bisa menjadi lokomatif pertumbuhan pendapatan kedepan.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II Kartika Wirjoatmodjo menilai tahapan inbreng saham dan resmi beroperasinya subholding Pelindo menjadi salah satu bagian yang terpenting.
Hal tersebut dikarenakan Pelindo akan mulai melakukan value creation dan menciptakan bisnis model baru yang diharapkan menjadi lokomotif pertumbuhan pendapatan hingga EBITDA.
Tak hanya itu, ia menjelaskan pembentukan subholding ini diharapkan mampu menajamkan kompetensi inti masing-masing subholding.
"Ini adalah langkah utama tujuan merger Pelindo dimana kita ingin membuka nilai dan membuat spesialisasi-spesialisasi yang nantinya menumbuhkan kompetensi-kompetensi yang bisa bersaing di masing-masing Subholding. Tentunya saya mengapresiasi langkah cepat ini, semuanya tepat dengan sasaran dan delivery yang sudah kita harapkan di awal,” ujarnya, Selasa (4/1/2022).
Sementara itu, Komisaris Utama Pelindo Laksamana Marsetio mengatakan kerja keras tersebut belumlah tuntas. Masih banyak tahapan-tahapan yang masih harus diselesaikan.
Pelindo secara resmi memulai proses inbreng saham dan serah terima operasi kepada subholding klaster bisnis.
Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan serah operasi antara Pelindo kepada subholding ini terhitung mulai 1 Januari 2022 dengan bentuk kerja sama Revenue Sharing.
Setelah proses serah operasi, kemudian dilanjutkan dengan pengalihan saham (inbreng) Pelindo pada anak perusahaan kepada subholding sesuai klaster pelayanan peti kemas, pelayanan non peti kemas/multi terminal dan pelayanan jasa maritim atau pada tiga Subholding Pelindo yakni PT Pelindo Terminal Petikemas, PT Pelindo Multi Terminal, PT Pelindo Jasa Maritim.
Proses restrukturisasi Pelindo ini kemudian akan dilanjutkan dengan pemurnian bisnis anak dan cucu Pelindo di masing-masing klaster.