Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Larangan Ekspor Batu Bara, PLN Dapat Pasokan 7,5 Juta Ton untuk PLTU

PT PLN (Persero) mengamankan kontrak pasokan batu bara sebesar 7,5 juta ton seiring dengan upaya pemerintah memprioritaskan komoditas itu untuk pembangkit listrik dalam negeri.
Ilustrasi stok batu bara./PLN
Ilustrasi stok batu bara./PLN

Bisnis.com, JAKARTA – PT PLN (Persero) mengamankan kontrak pasokan batu bara sebesar 7,5 juta ton seiring dengan upaya pemerintah memprioritaskan komoditas itu untuk pembangkit listrik dalam negeri.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa perusahaan setrum kini dapat memastikan tidak ada potensi pemadaman listrik setelah pemerintah mengambil sikap cepat terkait defisit pasokan batu bara di pembangkit listrik.

Terbaru, pasokan batu bara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) PLN hingga Selasa (4/1/2022) telah bertambah menjadi 7,5 juta ton. Namun begitu, volume tersebut akan terus bertambah hingga mencapai minimal 20 hari operasi.

“Berkat arahan Presiden yang sangat jelas dan tegas, yaitu mengutamakan kebutuhan domestik, krisis batu bara dan krisis LNG bisa diselesaikan. Pasokan batu bara yang tadinya tersendat, kini berjalan lancar,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (4/12/2022).

Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa PLTU yang sebelumnya mengalami krisis batu bara, mulai bisa terselesaikan. Beberapa pasokan LNG yang tadinya kosong juga saat ini mulai terisi.

“Untuk itu, Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan Bapak Presiden, Menteri ESDM, Menteri BUMN yang telah mendukung dan membantu dalam PLN menjaga ketahanan energi nasional,” ujarnya.

Sementara itu, perusahaan setrum tersebut memastikan terus bekerja keras untuk menjaga pasokan listrik nasional.

Sebagai bagian dari upaya mitigasi, PLN telah memiliki sistem monitoring untuk mengetahui pasokan batu bara secara realtime.

“Sesuai protokol Covid-19, Direksi dan Manajemen PLN melakukan monitoring dan koordinasi secara intensif melalui online selama 24 jam, serta koordinasi rutin pada pagi hari sejak pukul 05.30 hingga pukul 24.00,” tuturnya.

Sementara itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Menteri BUMN Erick Thohir melakukan sidak pada Pusat Pengelola Informasi dan Solusi (P2IS) atau War Room PLN.

Akan tetapi, ruangan tersebut tengah dilakukan sterilisasi. Sebab itu, dua menteri dan Dirut PLN melakukan monitoring menggunakan sistem digital dan pertemuan online.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper