Bisnis.com, JAKARTA – PT PLN (Persero) membutuhkan anggaran investasi senilai Rp55 miliar untuk melanjutkan pembangunan 40 stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) tahun ini.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menuturkan bahwa sepanjang tahun ini pihaknya menargetkan mampu membangun sebanyak 40 SPKLU. Jumlah tersebut belum termasuk SPKLU yang dibangun untuk mendukung sejumlah agenda besar yang akan dihelat di Indonesia.
“Rp55 miliar untuk [SPKLU yang dibangun oleh] kami saja,” katanya di Jakarta, Selasa (4/1/2022).
Bob menjelaskan bahwa pihaknya akan memperbanyak kerja sama dengan pihak swasta agar bisa mempercepat realisasi pembangunan SPKLU yang ditarget pada tahun ini.
Dia menjelaskan, PLN akan menyasar pemilik pusat perbelanjaan, apartemen, pertokoan, kantor-kantor milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), hingga jalan tol yang ada di daerah Sumatra dan Sulawesi.
Lebih lanjut, PLN juga telah menggandeng agen tunggal pemegang merek (ATPM) dan produsen pengisi daya kendaraan listrik untuk memberikan paket saat membeli kendaraan listrik.
Baca Juga
“Perbankan sudah ada bantuan luar negeri memberikan financing untuk melakukan ini, perbankan dalam negeri juga memberikan insentif,” jelasnya.
Sebelumnya, PLN meresmikan dua unit SPKLU di Jakarta Selatan. Kedua SPKLU tersebut menjadikan jumlah charging station kendaraan listrik milik PLN sebanyak 70 unit.
Bob menyebut, penggunaan kendaraan listrik dapat jauh lebih ekonomis jika dibandingkan dengan kendaraan konvensional yang masih berbasis energi fosil.
Penggunaan daya kendaraan listrik disebut hanya membutuh 1 kilowatt hour (kWh) untuk menempuh jarak 10 kilometer dengan biaya pengisian daya sekitar Rp1.400 per kWh.
Dia berharap penyediaan infrastruktur SPKLU mampu meningkatkan transisi ramah lingkungan melalui kendaraan listrik.
“Kami selalu mendorong penggunaan berbasis baterai dan titik balik untuk kendaraan listrik,” ujarnya.