Menjaga tren positif
Managing Director Strategic Business & Services Sinar Mas Land Alim Gunadi menuturkan pihaknya menyambut baik dari inisiatif pemerintah untuk hal ini karena menjaga momentum tren industri properti.
Hal ini menjadikan industri properti dipandang menjadi sektor yang penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada saat Covid-19.
Meskipun besaran insentif PPN dikurangi dan pak hanya sampai Juni 2022, namun dia meyakini rumah tapak tetap menjadi lokomotif dari industri properti.
Menurutnya, kebutuhan hunian khususnya rumah tapak dengan backlog sekitar 15 juta rumah dan semakin banyaknya market millenial yang mulai menyadari akan investasi dan kebutuhan tempat tinggal akan menjadi pemicunya.
"Diharapkan sektor untuk apartemen dan juga retail seperti mall juga membaik trendnya," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida berpendapat jangka waktu insentif selama 6 bulan tersebut tidak cukup, sebab pembangunan properti dilakukan minimal 8 bulan
Baca Juga
"Saya apresiasi pemerintah memperpanjang insentif ini, namun tidak cukup waktunya. Karena pembangunannya saja 8 bulan baru jadi. Mungkin kalau marketing bisa, tapi dalam hal realisasinya tidak bisa kalau sampai Juni," katanya.
Untuk itu, pihaknya meminta agar stimulus ini mendapatkan relaksasi atau realisasinya minimal 8 bulan sesuai jangka waktu pembangunan properti.
Totok memproyeksikan perumahan kelas menengah dengan harga Rp500 juta hingga Rp1,5 miliar masih akan dicari konsumen pada tahun 2022. Adapun pembeli rumah menengah atas sebesar 35% merupakan kaum milenial.
Hal ini dikarenakan jumlah lebih banyak dari milenial, dan juga keluarga baru membutuhkan rumah.
Ditambah lagi, dengan adanya kemampuan milenial dan keluarga baru untuk membeli hunian sehingga menjadikan tahun ini sebagai kesempatan yang bagus untuk investasi properti jangka panjang.
"Yang harus diperhatikan saat ini, pembeli lebih tertarik pada rumah dengan desain lebih praktis, efisien, dan rumah dengan ukuran yang tidak terlalu besar serta cenderung rumah tapak," tuturnya.
Untuk sektor apartemen, Totok menghimbau agar saat ini penjualan difokuskan pada portofolio yang tersedia terlebih dahulu karena kondisi yang over supply.
"Apartemen memang yang lebih diminati ini yang konsep Transit Oriented Development (TOD) atau dengan lokasi yang dekat dengan transportasi umum sehingga mempermudah akses penghuninya," ujarnya.