Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Core Indonesia: Ekonomi Digital Tak Beri Manfaat bagi Petani Kecil

Petani dengan lahan sempit atau kurang dari 0,5 hektare justru tidak menikmati dampak dari adaptasi teknologi digital. Petani di lapisan tersebut menurutnya kurang terpapar oleh adaptasi teknologi.
Wibi Pangestu Pratama
Wibi Pangestu Pratama - Bisnis.com 29 Desember 2021  |  14:40 WIB
Core Indonesia: Ekonomi Digital Tak Beri Manfaat bagi Petani Kecil
Direktur Riset Core Indonesia Piter A. Redjalam, Research Associate Core Indonesia Dwi Andreas, Founder & Ekonom Core Indonesia Hendri Saparini, Ekonom Core Indonesia Ina Primiana, dan Ekonom Core Indonesia Akhmad Akbar dalam Refleksi Ekonomi Akhir Tahun 2021, di Jakarta, Rabu (29/12/2021). - Bisnis / Wibi Pangestu Pratama

Bisnis.com, JAKARTA — Center of Reform on Economics atau Core Indonesia menilai bahwa pengembangan ekonomi digital sama sekali tidak memberikan efek bagi para petani kecil. Adaptasi digital itu hanya menguntungkan pelaku usaha skala besar.

Research Associate Core Indonesia Dwi Andreas menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan riset terkait dampak ekonomi digital terhadap petani. Core Indonesia sendiri hendak melihat dampaknya ke berbagai lapisan petani, mulai dari yang terkecil hingga pemain besar.

Berdasarkan riset itu, Andreas menjelaskan bahwa petani dengan lahan sempit atau kurang dari 0,5 hektare justru tidak menikmati dampak dari adaptasi teknologi digital. Petani di lapisan tersebut menurutnya kurang terpapar oleh adaptasi teknologi.

"Petani dengan lahan sempit kurang dari 0,5 hektare apakah mereka menikmati itu Jawabannya 0,00 persen. Ekonomi digital tidak berpengaruh sama sekali, tidak berefek sama sekali terhadap petani kecil," ujar Andreas pada Rabu (29/12/2021).

Lalu, di lapisan petani dengan luas lahan lebih dari 0,5 hektare, tercatat hanya 4,76 persen yang memanfaatkan teknologi informasi. Andreas menilai bahwa angka itu terbilang rendah dan cukup menggambarkan bahwa petani kecil kurang menikmati digitalisasi.

Petani yang sekaligus bergerak di pengolahan hasil pertanian tercatat 14,29 persen memanfaatkan teknologi. Lalu, individu, organisasi, dan koperasi yang membantu memasarkan produk petani tercatat 28,57 persen memanfaatkan teknologi.

Jumlah terbesar ada di pedagang dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan bagi mereka sendiri, yakni 42,86 persen memanfaatkan teknologi. Menurut Andreas, temuan itu cukup menggambarkan tren terkini di industri pertanian.

"Ketika muncul berbagai pemain baru di dunia pertanian, dengan slogannya melindungi petani, memotong rantai pasok, itu tidak dinikmati petani kecil sama sekali. Itu termasuk [dalam kategori] pedagang dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan bagi mereka sendiri," ujar Andreas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

petani ekonomi digital core indonesia
Editor : Hadijah Alaydrus

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top