Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Melejit, Induk Google Alphabet Genjot Capex untuk Perkuat Sektor AI

Alphabet, induk Google, mencatat pendapatan kuartal II/2025 sebesar US$96,43 miliar, melampaui ekspektasi. Capex naik jadi US$85 miliar untuk memperkuat AI.
CEO Alphabet Inc. Sundar Pichai saat wawancara di kampus Googles Bay View, California, Amerika Serikat pada Rabu (1/5/2024). / Bloomberg-David Paul Morris
CEO Alphabet Inc. Sundar Pichai saat wawancara di kampus Googles Bay View, California, Amerika Serikat pada Rabu (1/5/2024). / Bloomberg-David Paul Morris

Bisnis.com, JAKARTA — Alphabet Inc., induk perusahaan Google, mencatat kinerja kuartal II/2025 yang melampaui ekspektasi Wall Street seiring dengan lonjakan permintaan terhadap layanan komputasi awan (cloud). Perusahaan juga menaikkan proyeksi belanja modal (capex) tahun ini menjadi sekitar US$85 miliar.

Melansir Reuters pada Kamis (24/7/2025), Alphabet membukukan total pendapatan sebesar US$96,43 miliar untuk kuartal yang berakhir pada 30 Juni 2025. Catatan tersebut mengungguli konsensus analis yang memperkirakan pendapatan sekitar US$94 miliar, berdasarkan data LSEG.

Pendapatan dari iklan—yang menyumbang sekitar tiga perempat dari total penjualan Alphabet—naik 10,4% secara tahunan menjadi US$71,34 miliar, juga melampaui proyeksi pasar sebesar US$69,47 miliar.

Raksasa mesin pencari tersebut mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba yang solid berkat peluncuran fitur kecerdasan buatan (AI) terbaru serta pasar iklan digital yang tetap stabil. 

Pendapatan Google Cloud melonjak hampir 32% secara tahunan, jauh melampaui estimasi analis yang memproyeksikan kenaikan 26,5%.

“Dengan permintaan yang kuat dan terus tumbuh terhadap produk dan layanan Cloud kami, kami meningkatkan investasi dalam belanja modal,” ujar CEO Alphabet Sundar Pichai dalam pernyataan resmi kinerja keuangan.

Meski saham Alphabet telah menguat lebih dari 18% sejak laporan keuangan sebelumnya pada April, harga saham perusahaan tercatat turun 1% dalam perdagangan setelah jam bursa.

Sebelumnya, Google telah menetapkan rencana belanja modal sekitar US$75 miliar tahun ini. Angka tersebut merupakan bagian dari investasi lebih dari US$320 miliar yang akan digelontorkan oleh perusahaan-perusahaan teknologi besar (Big Tech) untuk memperkuat kapabilitas AI mereka.

Para pemain utama sektor teknologi membela agresivitas investasi AI di tengah persaingan yang meningkat dari perusahaan asal China serta kekhawatiran investor terhadap lambatnya imbal hasil. Mereka menilai investasi masif tersebut diperlukan untuk mendorong pertumbuhan dan meningkatkan kualitas produk.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro