Bisnis.com, JAKARTA — Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia mengharapkan pembentukan Daya Nagata Nusantara atau yang dikenal dengan Danantara dapat meningkatkan minat investor untuk menanamkan modal di daerah-daerah yang sebelumnya kurang diminati.
Economic Researcher CORE Indonesia Yusuf Rendy Manilet menuturkan saat ini sebagian investor masih ragu untuk berinvestasi di daerah karena berbagai faktor. Namun, lanjutnya, dengan adanya Danantara, minat investor berpotensi meningkat karena statusnya sebagai institusi independen.
Sebagai organisasi mandiri yang menerima mandat untuk mengelola investasi, aset negara diproyeksikan bisa berkembang lebih optimal.
"Danantara sebetulnya dapat berperan dalam menarik investasi asing dan swasta. Statusnya sebagai institusi independen dianggap lebih menarik bagi investor asing dibandingkan jika mereka harus berinvestasi langsung ke daerah," ujarnya, Selasa (18/3/2024).
Lebih lanjut, Yusuf, pemerintah menargetkan investasi sebesar Rp13.523 triliun hingga 2029, dengan nilai tahunan berkisar Rp1.500 hingga Rp4.000 triliun. Meskipun target tersebut dinilai ambisius, ia menilai bahwa pencapaian investasi dalam dua hingga tiga tahun terakhir menunjukkan tren positif, yang kemudian menjadikannya target yang realistis.
"Kalau kita perhatikan dalam realisasi investasi, setidaknya dalam 2-3 tahun terakhir ini pencapaiannya tidak begitu buruk. Artinya dari target yang ditetapkan itu selalu tercapai target realisasi investasi terutama yang dicatat oleh BKPM," tuturnya.
Baca Juga
Di sisi lain, Muliadi San, Founder Tumbuh Makna (TMB) menilai Danantara berpotensi menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan inklusi keuangan masyarakat apabila dikelola dengan profesional dan transparan.
Dengan demikian hal tersebut dapat menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif, sehingga partisipasi investor domestik dapat semakin meluas.
Seperti diketahui Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, telah meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), sebuah lembaga investasi strategis yang bertujuan memperkuat perekonomian nasional melalui pengelolaan aset berkelanjutan, pada 24 Februari lalu.
Danantara diharapkan menjadi dana kekayaan negara yang berperan dalam mengelola sektor-sektor vital seperti energi terbarukan, manufaktur berteknologi tinggi, dan ketahanan pangan, serta mendorong inovasi di berbagai industri.