Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Mengalir, Pemain Industri Olahan Susu Makin Ramai

Dirjen Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika mengatakan penambahan jumlah industri tersebut sejalan dengan investasi senilai Rp9,6 triliun sepanjang 2021, salah satu yang terbesar di industri makanan dan minuman.
Pengembangan industri pengolahan susu oleh PT Frisian Flag Indonesia. /Frisian Flag
Pengembangan industri pengolahan susu oleh PT Frisian Flag Indonesia. /Frisian Flag

Bisnis.com, JAKARTA — Industri makanan dan minuman, subsektor pengolahan susu menjadi salah satu yang berkinerja moncer pada tahun ini.

Kementerian Perindustrian mencatat adanya pertumbuhan pelaku industri pengolahan susu dalam tiga tahun terakhir yakni, 76 pada 2019, 80 pada 2020, dan meningkat menjadi 84 pada 2021.

Dirjen Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika mengatakan penambahan jumlah industri tersebut sejalan dengan investasi senilai Rp9,6 triliun sepanjang 2021, salah satu yang terbesar di industri mamin.

"Yang banyak investasinya di industri pengolahan susu, Rp9,6 triliun pada 2021 dengan penambahan jumlah industri," kata Putu dalam konferensi pers, Rabu (29/12/2021).

Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) mencatat peningkatan investasi asing sebesar 75,93 persen pada periode Januari-September 2021 didominasi oleh industri pengolahan susu.

Menurut data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), investasi asing ke industri makanan pada Januari-September 2021 tercatat US$2.018 juta, meningkat dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$1.147 juta.

Putu mengatakan pihaknya berupaya mendukung kecukupan bahan baku bagi industri pengolahan susu melalui program kemitraan dengan koperasi dan peternak. Seperti diketahui, bahan baku susu masih sangat bergantung pada impor yakni sebesar 78 persen.
 
Ketua Umum Gapmmi Adhi S Lukman sebelumnya mengakui suplai bahan baku susu impor sebesar 78 persen menjadi beban berat bagi industri. Dua hal yang disoroti untuk dapat meningkatkan produktivitas susu nasional yakni ketersediaan lahan dan pakan ternak.

"Memang cukup berat karena pengembangan terutama lahan dan pakan, ini menjadi tantangan. Makanya setiap tahun kami canangkan peningkatan produksi susu tetapi kelihatannya masih belum bisa ," kata Adhi beberapa waktu lalu.

Adapun, industri agro secara keseluruhan mencatatkan pertumbuhan 2,39 persen pada kuartal III/2021 dengan kontributor terbesar yakni industri makanan dan minuman. Terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional, industri mamin berkontribusi 8,86 persen, dan 51,16 persen terhadap pertumbuhan industri manufaktur.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper