Bisnis.com, JAKARTA- Startup manajemen dan pelacakan logistik pintar McEasy, baru-baru ini mengumumkan putaran pendanaan awal senilai Rp22 miliar (US$1,5 juta) dari East Ventures. Perusahaan rintisan penyedia solusi digital berbasis Software-as-a-Service (SaaS) ini hadir dengan menawarkan dua solusi inovatif untuk permasalahan industri logistik di Indonesia, yaitu Vehicle Smart Management System (VSMS), Transportation Management System (TMS), dan Smart Driver Apps.
VSMS merupakan solusi digital untuk membantu operasional logistik dan pelacakan lokasi kendaraan secara real-time. Sementara itu, TMS merupakan perangkat cerdas untuk perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan optimisasi proses pengiriman barang secara terpadu untuk menjadikan keseluruhan proses lebih efisien.
Melalui TMS pelanggan McEasy dapat melacak posisi kendaraan dan seluruh biaya operasional secara transparan, tanpa perlu repot untuk memeriksanya secara manual. McEasy pun menggunakan model bisnis berbasis langganan (subscription) dan menawarkan kustomisasi solusi, untuk disesuaikan dengan skala bisnis pelanggan, seperti third-party logistics (3PL), fourth-party logistics (4PL), distributor, atau pemilik merek.
Kehadiran solusi tersebut membantu semua pelaku bisnis logistik, mulai dari perusahaan manufaktur, jasa distribusi, hingga perusahaan brand besar yang telah memiliki armada sendiri. Terlebih sejak adanya regulasi pemerintah yang mewajibkan angkutan umum orang untuk memasang alat pemantau pergerakan kendaraan elektronik atau Global Positioning System (GPS), banyak perusahaan transportasi umum seperti bus yang membutuhkan integrasi sistem GPS dalam dashboard VSMS McEasy.
“Dengan infrastruktur manajemen logistik yang lebih canggih, kami berupaya untuk menjawab permasalahan lama yang telah terjadi selama bertahun-tahun di Indonesia, terutama kurangnya integrasi antara pihak-pihak yang terlibat di rantai pasok. Selama ini, sistem operasional kebanyakan masih menggunakan cara-cara manual dengan administrasi yang rumit. McEasy ingin membawa angin perubahan digitalisasi agar proses rantai pasok bisa berjalan secara otomatis, lebih mudah dan lebih efisien, untuk semua pihak yang terlibat,” kata Raymond Sutjiono, Co-Founder McEasy, dikutip pada Selasa (21/12/2021).
Salah satu pelanggan dalam portofolio McEasy adalah MGM Bosco, perusahaan logistik yang memiliki spesialisasi di sektor rantai pasok dingin (cold-chain). Awalnya, MGM Bosco membutuhkan sebuah sistem terpadu untuk Transportation Management System (TMS) yang dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan.
“Sistem manajemen logistik kami yang sebelumnya tidak mampu mengakomodasi kebutuhan kustomisasi untuk menyesuaikan dengan bisnis MGM Bosco. Fitur yang digunakan cenderung standard, sehingga kurang fleksibel untuk perencanaan jangka panjang. Kami juga mengalami kesulitan dalam integrasi, terutama karena ada sejumlah vendor yang terpisah-pisah dan tidak saling terhubung,” jelas Aldo William, Assistant Fleet Manager MGM Bosco.
Dari situlah kemudian McEasy hadir dan memberikan saran serta rekomendasi penyetelan SaaS TMS yang sesuai dengan kebutuhan MGM Bosco. Startup yang didirikan oleh Hendrik Ekowaluyo dan Raymond Sutijono ini pun kemudian mengembangkan fitur seperti Dashboard, Order dan Management Contract, dengan menyesuaikan kebutuhan dari sisi manajemen dan operasional MGM Bosco.
McEasy memfasilitasi sentralisasi GPS dengan vendor-vendor yang awalnya berdiri terpisah, agar semuanya terintegrasi melalui API. Bekerja sama sejak 2020, 50 karyawan MGM Bosco kini sudah menggunakan sistem TMS McEasy dan 700 armada daratnya sudah dilengkapi dengan sensor temperatur.
Saat ini, McEasy telah melayani pelanggan di area Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, serta Sulawesi. Pada tahun 2022, perusahaan rintisan ini mematok target pertumbuhan minimal 4x lipat dari realisasi tahun ini.