Bisnis.com, JAKARTA – Pembangunan lembaga penyalur untuk program bahan bakar minyak (BBM) Satu Harga di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) pada tahun ini telah melebihi target.
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Ego Syahrial mengatakan, sejak dimulai pada 2017 hingga 2020 sudah terbangun 253 penyalur BBM Satu Harga.
“2021 dibangun tambahan sebanyak 78 penyalur, 44 Penyalur telah diresmikan, dan akan terus dilanjutkan sampai dengan akhir 2024. Dengan demikian, nantinya total pembangunan penyalur BBM Satu Harga berjumlah 583 sampai dengan 2024,” ujarnya melalui keterangan resmi, Kamis (16/12/2021).
Ego menjelaskan, pada hari ini secara serentak diresmikan penyalur BBM Satu Harga yang tersebar di sepanjang Pulau Sumatra, yakni di Kabupaten Aceh Singkil, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Lampung Barat, dan Kabupaten Bengkulu Utara.
Sejak 2017, di Provinsi Aceh sudah ada 6 penyalur BBM Satu Harga yang beroperasi, 3 penyalur berada di Kabupaten Aceh Singkil, dan 3 penyalur di Kabupaten Gayo Lues.
Selain meminta pemerintah daerah untuk ikut serta dalam mengawasi pendistribusian BBM Satu Harga agar tepat sasaran, Ego berharap, 6 Penyalur BBM Satu Harga yang diresmikan tersebut akan dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.
Baca Juga
“Saya juga mengharapkan kita dapat terus berkontribusi dalam membangun Bangsa dan Negara yang kita cintai ini,” lanjut Ego.
Komite BPH Migas Harya Adityawarman dalam laporannya mengatakan, roadmap pembangunan penyalur BBM Satu Harga menargetkan ada 583 lembaga penyalur sampai dengan akhir 2024.
Dia mengatakan, BPH Migas secara konsisten sejak 2017 mengawal pelaksanaan pembangunan penyalur BBM Satu Harga agar target tersebut dapat tercapai.
“Adapun realisasi di 2021 sudah terbangun 78 penyalur, atau 102 persen. Ini melebihi target yang sudah dicanangkan sebanyak 76 Penyalur,” ujarnya.
