Bisnis.com, JAKARTA - Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) meminta agar diprioritaskan dalam program vaksinasi booster dari Kementerian Kesehatan.
Menurut Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah, para pengusaha ritel tersebut merupakan garda terdepan/ frontliner sehingga perlu dilindungi dan melindungi para karyawan dan konsumennya.
"Pada masa pandemi Covid-19, meskipun sektor ritel sangat terdampak, namun kami berkomitmen tetap berkontribusi untuk mendukung program pemerintah dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional dengan memperkuat sektor konsumsi dalam negeri," katanya dikutip Sabtu (11/12/2021).
Bukan itu saja, Budihardjo mengaku pihaknya juga bekerja sama dengan stakeholder terkait untuk pembinaan dan menyiapkan ekosistem pendukung agar UKM Naik Kelas.
Pun berupaya mendukung percepatan kesehatan melalui sentra vaksinasi, protokol kesehatan yang ketat, konsistensi penggunaan QR code PeduliLindungi, hingga menyediakan pembayaran praktis dan higienis melalui QRIS.
"Hippindo juga meminta untuk diprioritaskan dalam program vaksinasi booster dari Kementerian Kesehatan mengingat ritel sebagai garda terdepan/ frontliner sehingga perlu dilindungi dan melindungi para karyawan dan konsumennya," ucapnya.
Baca Juga
Sementara itu, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyampaikan terima kasihnya atas kerja sama dengan Hippindo terutama dalam menerapkan aplikasi PeduliLindungi agar pusat perbelanjaan dapat dibuka dan menggerakkan perekonomian nasional untuk bisa lebih baik.
Menurut Lutfi, hal yang paling penting adalah memutus mata rantai Covid-19 karena impact-nya dasyat sekali terhadap perekonomian nasional dan secara langsung di ritel.
"Kementerian Perdagangan selalu mengedepankan kepentingan-kepentingan nasional terutama untuk menggerakkan ekonomi," ujarnya.
Dia menuturkan, saat ini Indeks keyakinan konsumen pada November 2021 sebesar 118,5 lebih tinggi dari Oktober yaitu 113,4. Indonesia juga masuk dalam 5 negara di dunia yang mendapatkan level 1 terkait Covid-19 dari WHO.
Mengingat target pertumbuhan ekonomi tahun depan 5 persen, Mendag mengingatkan kepada Hippindo agar membuat strategi penjualan ritel melalui shopping experience. Mengingat studi di USA 18.000 mall dalam 10 tahun ke depan akan menjadi 4.000 mal.
"Hal ini merupakan kenyataan yang harus dihadapi. Saya berjanji akan memperbaiki daripada tatalaksana belanja online dan offline," tambahnya.