Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja penjualan eceran pada November 2021 diperkirakan tumbuh positif sebesar 10,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 6,5 persen yoy.
Bank Indonesia (BI) melaporkan, mayoritas kelompok mencatatkan perbaikan kinerja penjualan eceran, masih masih terdapat beberapa kelompok yang masih berada dalam fase kontraksi.
Kelompok barang yang tercatat meningkat, yaitu kelompok bahan bakar kendaraan bermotor sebesar 34,9 persen yoy dan makanan, minuman, dan tembakau 17,5 persen yoy.
Sementara, perbaikan terjadi pada kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya dan peralatan informasi dan komunikasi yang keduanya tercatat mengalami kontraksi -14,1 persen yoy, lebih baik dari -20,3 persen yoy dan -18,9 persen yoy pada Oktober 2021.
Secara bulanan, kinerja penjualan eceran masih tumbuh positif 2,2 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), namun melambat jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat tumbuh 3,2 persen mtm.
Perlambatan penjualan eceran terjadi pada subkelompok sandang dan bahan bakar kendaraan bermotor yang masing-masing tercatat tumbuh 5,4 persen mtm dan 7,5 persen mtm.
Baca Juga
“Responden menyampaikan perlambatan tersebut disebabkan oleh keadaan cuaca yang kurang mendukung dan potensi meningkatnya kembali kasus Covid-19,” tulis BI dalam Laporan Survei Penjualan Eceran, Jumat (10/12/2021).
Di sisi lain, sejumlah kelompok komoditas yang mengalami peningkatan penjualan eceran adalah kelompok suku cadang dan aksesori dan kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya, yang didorong oleh peningkatan kebutuhan masyarakat.
Pada November 2021, penjualan eceran diperkirakan melambat secara bulanan pada mayoritas kota yang disurvei.
Perlambatan diperkirakan terjadi di Semarang, Makassar, dan Medan. Sementara, penjualan eceran di Banjarmasin, Manado, dan Bandung tercatat terkontraksi masing-masing sebesar -0,4 persen mtm, -0,1 persen mtm, dan -0,6 persen mtm.