Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Pelabuhan (OP) Tanjung Priok membeberkan sejumlah alasan di balik macetnya arus logistik yang terjadi sejak pagi dini hari di Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (8/12/2021).
Kepala OP Tanjung Priok Wisnu Handoko menuturkan kepadatan lalu lintas tersebut terjadi lantaran kenaikan arus barang menjelang akhir tahun yakni natal dan tahun baru. Distribusi barang dan peti kemas menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) mengalami peningkatan.
“Apalagi selama periode Nataru nanti rencananya ada pengetatan-pengetatan aktivitas untuk menghindari terjadinya lonjakan Covid-19. Kondisi jelang Nataru itu direspon oleh pelaku usaha dengan mempercepat pengiriman barangnya via pelabuhan Priok,” ujarnya, Rabu (8/12/2021).
Selain itu, jadwal atau delay kedatangan kapal dari rute luar negeri menyebabkan kedatangan atau antrean truk. Namun, lanjutnya, tidak ada gangguan bongkar muat atau kondisi operasional terminal di pelabuhan relatif normal. Kepadatan ini terjadi hanya karena delay kapal dan peningkatan arus barang.
Sejumlah langkah-langkah pun sudah diambil dengan menurunkan tim gabungan untuk mengurai kemacetan di dalam dan luar pelabuhan. Di luar pelabuhan penguraian dilakukan tim gabungan kepolisian, Dinas Perhubungan, Petugas Tol.
Sementara itu, di dalam pelabuhan penguraian dilakukan oleh tim gabungan, Task Force Macet terminal dan Pelindo.
Baca Juga
Wisnu berpendapat dalam mengurai kemacetan ini, Kecepatan petugas dalam mengurai macet sebelum menjadi besar sangat penting. Salah satu caranya dengan segera menderek begitu ada macet, dengan memantau perkembangan terkini via CCTV dan laporan masyarakat
Para operator truk logistik yang melayani dari dan ke pelabuhan Tanjung Priok mengeluhkan kembali kondisi kemacetan. Menurutnya memang banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kemacetan tersebut.
Wakil Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gagan Gartika menuturkan sejumlah faktor tersebut mulai dari kapal yang mengalami delay, pintu atau Gate Terminal Koja yang bermasalah sejak malam hari hingga kecelakaan. Dia menyayangkan kondisi ini karena semestinya kemacetan itu terpantau atau sudah terdeteksi sebelumnya oleh pihak pengelola sehingga bisa diantisipasi.
“Nah semuanya jadi kaget karena tiba-tiba kemacetan sampai mengular kemana-mana,” imbuhnya.
Gagan menjelaskan berdasarkan informasi anggotanya ada 8.000 truk yang masuk terminal peti kemas pelabuhan Priok dari Pk.12 malam tadi untuk melayani angkutan bongkar muat sedangkan sejumlah kapal dilaporkan mengalami keterlambatan (delay) sandar.
“Akibatnya stuck banyak kapal delay. Truk antri bongkar muat sudah dari jam 3 pagi dini hari di terminal peti kemas Priok. Namun kondisi di dalam sudah padat, truk juga tidak bisa manuver sehingga antrean merambat hingga keluar pelabuhan. Akibatnya jalan arteri di sekitar pelabuhan Priok juga macet. Apalagi pagi hari kondisinya berbarengan dengan jam berangkat bekerja dan memulai aktivitas,” terangnya.