Bisnis.com, JAKARTA - Grab Holdings Inc., akan segera melantai di bursa AS setelah investor menyepakati merger antara penyedia layanan transportasi online ini dan perusahaan pengakuisisi Altimeter Growth Corp.
Dilansir Bloomberg pada Rabu (1/12/2021), Kesepakatan ini menjadi yang terbesar di antara perusahaan akuisisi tujuan khusus (SPAC).
Persetujuan yang disepakati dalam pertemuan pemegang saham pada Selasa ini (30/1/2021) memberikan jalan bagi Grab untuk menjadi perusahaan yang diperdagangkan secara publik, menurut keterangan resmi.
Pengembalian oleh para pemegang saham atau investor yang memilih keluar dari kesepakatan, secara efektif 0 persen, pada 0,02 persen. Entitas gabungan akan mulai berdagang di Nasdaq pada 2 Desember dengan kode saham GRAB.
Grab yang berbasis di Singapura ini sangat menjanjikan di mata investor Asia Tenggara dan menjadi kandidat kuat untuk melakukan go public.
Chief Executive Officer (CEO) Anthony Tan dan Co-founder Hooi Ling Tan yang didukung oleh SoftBank Group Corp., tengah bersaing untuk menjadi penyedia layanan transportasi online dan jasa antar terbesar di kawasan.
Baca Juga
Namun, jalan untuk terdaftar di bursa cukup terjal setelah Grab mengungkapkan rencana merger dengan perusahaan SPAC milik Altimeter Capital Management dengan nilai kesepakatan US$40 miliar.
Keduanya menunda rencana tersebut lantaran harus melakukan audit keuangan sepanjang 3 tahun. Sementara itu, pengawasan perusahaan SPAC yang semakin ketat dan kekhawatiran terhadap penyebaran virus juga ikut menjadi faktor gagalnya penggabungan dua perusahaan.
Pada September, Grab memangkas proyeksi pendapatan pada 2021 seiring dengan ganasnya varian delta.
Pada November, perusahaan mengumumkan bahwa kerugian mencapai US$988 juta pada kuartal III/2021 dan pendapatan anjlok 9 persen menjadi US$157 juta.
Saham Altimeter Growth awalnya dijuak senilai US$10 per lembar. Namun, saham ditutup dengan harga US$12,72 pada perdagangan di AS pada Selasa, turun 5,8 persen seiring dengan penurunan indeks pasar.