Bisnis.com, BALI – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa target investasi hulu minyak dan gas hingga akhir tahun ini bisa mencapai US$11 miliar atau sekitar Rp157,57 triliun (kurs Rp14.324 per US$).
“Dalam catatan kami, realisasi investasi untuk hulu migas di tahun ini US$12 miliar kurang lebih, realisasinya US$9 miliar dan target akhir tahun ini bisa sekitar US$11 miliar,” katanya dalam acara IOG 2021, di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali, Senin (29/11/2021).
Ke depannya, kata Bahlil, pemerintah akan proaktif mendesain kebijakan dan regulasi untuk bisa memicu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) ataupun perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan pengeboran sumur migas lebih condong ke Indonesia.
Kementerian Investasi pun akan mendorong investasi di sektor hulu migas naik menjadi US$15 miliar hingga US$16 miliar pada masa mendatang.
“Formulasinya bagaimana, ini kami minta masukan dari pelaku usaha agar jadi formulasi kebijakan negara,” katanya.
Selain itu, Menteri Bahlil juga menyampaikan bahwa pada 2022, pihaknya akan mulai mengurus perizinan dan hal-hal terkait lainnya.
Baca Juga
“Insyaallah, di 2022 hulu migas akan masuk ke dalam bagian dari investasi yang akan dilayani di Kementerian Investasi,”ujarnya.
Menurutnya, hal itu sejalan dengan implementasi Undang-Undang Cipta Kerja yang mendorong proses perizinan terjadi satu pintu, baik di hulu maupun hilir.