Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Tapering, Korporasi AS Kejar Penerbitan Obligasi

Wall Street memproyeksikan adanya penerbitan obligasi baru dengan peringkat investasi senilai US$35 miliar pada pekan depan.
Gedung bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Selasa (17/3/2020). Bloomberg/Andrew Harrer
Gedung bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Selasa (17/3/2020). Bloomberg/Andrew Harrer

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan blue chips Amerika Serikat diperkirakan bakal menyerbu pasar surat utang pada pekan depan sebelum pelaksanaan tapering pada Desember 2021 di tengah perhatian investor akan merebaknya varian baru Covid-19.

Dilansir Bloomberg pada Minggu (28/11/2021), sindikasi Wall Street memproyeksikan adanya penerbitan obligasi baru dengan peringkat investasi senilai US$35 miliar pada pekan depan. Selain itu, terdapat pula senilai US$55 miliar pada Desember.

Surat utang yang diterbitkan korporasi ini akan memasuki pasar ketika adanya perubahan pada kondisi jalur pelayaran, persewaan mobil, dan bioskop menanggung bebas karena mutasi virus yang sedang memicu kekhawatiran pemerintah di sejumlah negara.

Kondisi tersebut dapat berdampak pada penjualan jika dilanjutkan hingga pekan depan. Namun, sejauh ini pasar pada tahun ini telah pulih dengan cepat.

"Para penerbit mungkin masih perlu untuk memanfaatkan pasar sebelum pasar perdana mencapai perlambatan normal pada akhir Desember," kata Schachter dalam sebuah wawancara.

Kepala Investasi untuk pendapatan tetap AS BMO Global Asset Management Scott Kimball mengatakan adanya perlambatan pada penerbitan bisa menjadi hal yang positif bagi investor yang mencari kesempatan di pasar perdana yang mulai terlihat lemah dan butuh bernapas.

Sementara itu, General Electric Co., memperkirakan akan melakukan buyback obligasi senilai US$25 miliar, menjadi aksi pembelian kembali yang terbesar. GE berencana untuk membeli kembali surat utang senilai US$23 miliar.

Dengan demikian, perusahaan Amerika ini diperkirakan akan memangkas utangnya hingga lebih dari US$80 miliar sampai akhir tahun.

Sementara itu, pasar obligasi sampah tidak menunjukkan adanya transaksi setelah aktivitas penjualan menurun sebelum hari libur. Namun, kondisi penerbitan di sini melunak dengan imbal hasil naik menjadi 4,66 persen pada pekan ini meskipun tetap ada aksi jual dari perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper