Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemulihan Konsumsi Dorong PDB 5 Persen pada Kuartal IV/2021

Pemerintah optimistis bahwa ekonomi bisa tumbuh di atas 5 persen (yoy) pada kuartal IV/2021
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) didampingi Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono memberikan pemaparan mengenai Outlook 2020 dan Strategi Kebijakan di Jakarta, Jumat (20/12/2019). Bisnis/Triawanda Tirta Aditya
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) didampingi Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono memberikan pemaparan mengenai Outlook 2020 dan Strategi Kebijakan di Jakarta, Jumat (20/12/2019). Bisnis/Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi di akhir 2021 akan semakin signifikan setelah sempat melambat di kuartal III/2021 akibat varian Delta.

Pelambatan pertumbuhan ekonomi di kuartal III/2021 secara signifikan terjadi salah satunya pada konsumsi rumah tangga yang tumbuh 1,03 persen secara tahunan (year-on-year). Angka tersebut melambat dari kuartal II/2021 yang mencapai 5,96 persen (yoy).

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan bahwa pada kuartal IV/2021 ini, konsumsi akan tumbuh secara signifikan.

"Di kuartal IV/2021, konsumsi kita akan recover secara signifikan. Indikatornya sudah banyak sekali," ujar Susiwijono, Selasa (16/11/2021).

Sejumlah indikator utama, tambahnya, menunjukkan pemulihan yang cukup tinggi. Contohnya, Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Oktober 2021 melesat ke 57,2, dari bulan sebelumnya di level 52,2.

Tidak hanya itu, kinerja ekspor-impor juga menunjukkan adanya harapan pemulihan ekonomi lebih baik di kuartal IV/2021. Tren surplus neraca dagang berlanjut pada Oktober 2021 (ke-18 kalinya sejak Mei 2020), dan kembali mencetak rekor tertinggi yaitu US$5,74 miliar.

Surplus didorong oleh kinerja ekspor yang mencapai US$22,03 miliar. Nilai tersebut tumbuh 6,89 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) dan 53,35 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Di sisi lain, impor pada periode tersebut tercatat sebesar US$16,29 miliar, atau tumbuh 0,36 persen (mtm) dan 51,06 persen (yoy).

Ke depannya, kondisi supercycle commodity diperkirakan bisa berlanjut hingga tahun depan, dan menjadi berkat bagi perekonomian Indonesia. Menurut Susiwijono, tidak menutup kemungkinan kondisi tersebut bisa mendorong target pertumbuhan PDB Indonesia 2022 lebih tinggi hingga ke 5,5 persen (yoy).

Pada keseluruhan 2021, Sisiwijono menyatakan optimistis bahwa ekonomi bisa tumbuh di atas 5 persen (yoy) pada kuartal IV/2021. Angka tersebut lebih tinggi dari capaian kuartal III/2021 sebesar 3,51 persen (yoy).

"Sehingga kita berharap di kuartal IV pertumbuhan ekonomi ini bisa di atas 5 persen sehingga full year ini bisa 4 persen atau lebih untuk 2021," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper