Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa sektor investasi akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi pada 2022.
Kementerian Investasi/BKPM menargetkan investasi akan mencapai Rp1.200 triliun tahun depan. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi tahun depan ditargetkan mencapai 5,2 persen.
“Tidak akan mungkin pertumbuhan ekonomi nasional mencapai di atas 5 persen kalau investasi tidak kita dorong,” katanya dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman Kementerian Investasi/BKPM dengan Asosiasi Pemerintah kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi), Kamis (11/11/2021).
Bahlil menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini terbantu oleh kinerja ekspor di tengah peningkatan harga komoditas.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik, kinerja ekspor Indonesia pada kuartal III/2021 tumbuh sebesar 29,16 persen secara tahunan.
Di sisi lain, konsumsi rumah tangga hanya tercatat tumbuh 1,03 persen secara tahunan pada kuartal III/2021.
Baca Juga
“Konsumsi masyarakat sudah stuck. Saat ini pertumbuhan ekonomi bagus karena harga komoditas naik,” jelasnya.
Pada tahun ini pun, Kementerian Investasi/BKPM menargetkan investasi sebesar Rp900 triliun. BKPM mencatat, realisasi investasi pada kuartal ketiga 2021 telah mencapai 73 hingga 74 persen dari target 2021.
Pada Kamis (11/11/2021), Kementerian Investasi/BKPM melakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Investasi/BKPM dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) terkait dengan kerja sama peningkatan penanaman modal di daerah.
Kerja sama tersebut diharapkan dapat mempercepat realisasi penanaman modal di daerah, juga mendorong perekonomian daerah melalui investasi.