Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Lockdown Vietnam, Pemain Besar Alas Kaki akan Relokasi Pabrik ke Indonesia

Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) mencatat sejumlah pemain besar alas kaki dunia tengah melirik Indonesia sebagai tujuan relokasi pabrik.
Ilustrasi. Pekerja pabrik menyelesaikan proses produksi sepatu./Bisnis.com
Ilustrasi. Pekerja pabrik menyelesaikan proses produksi sepatu./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) mencatat sejumlah pemain besar alas kaki dunia tengah melirik Indonesia sebagai tujuan relokasi pabrik.

Wakil Ketua Umum Aprisindo Budiarto Tjandra mengatakan, rencana relokasi pabrik alas kaki tersebut ada hubungannya dengan lockdown ketat yang diberlakukan Pemerintah Vietnam beberapa waktu lalu, sehingga menyebabkan pabrik alas kaki di negara itu menutup operasi.

“Kelihatan produsen-produsen mulai melirik Indonesia, sedang cari tanah, mau bangun pabrik. Ada big player sedang mau relokasi bisnisnya ke Indonesia,” kata Budiarto kepada Bisnis, Minggu (14/11/2021).

Namun demikian, dia mengaku belum bisa menyebut nama pemain besar yang berencana melakukan relokasi, serta berapa nilai investasinya.

Budiarto pun menggarisbawahi tantangan berupa pasokan bahan baku alas kaki jika ingin meraup sebanyak mungkin investasi ke Indonesia.

Selain membawa berkah limpahan pesanan, kata dia, situasi lockdown di Vietnam juga menegaskan bahwa industri Tanah Air masih bergantung pada bahan baku impor, salah satunya dari Vietnam.

“Ketika nanti ada relokasi produsen alas kaki, menjadi pekerjaan rumah bagaimana menarik supply chain, karena supply chain kita masih bergantung sebagian dengan impor,” ujarnya.

Dia juga mengatakan, limpahan pesanan dari Vietnam berpengaruh pada pertumbuhan kapasitas produksi industri. Bahkan untuk tujuan ekspor, utilisasi kapasitas produksi industri kaki dalam negeri sudah mencapai 100 persen.

Selain kendala bahan baku, industri pada tahun depan juga masih dihadapkan pada ketidakpastian kondisi pandemi.

“Contohnya Vietnam, mereka kan dianggap negara industri yang paling reliable dan cukup kompetitif, tetapi karena Covid-19, bisa saja kejadian seperti ini. Sama saja dengan negara manapun, tantangan utama menjaga Covid-19 supaya terkendali,” jelas Budiarto. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper