Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Satker LRT Jabodebek Minta Operasional Kereta Diundur, Ini Alasannya

Satuan Kerja LRT Jabodebek meminta kepada stakeholders terkait untuk mengundur pengoperasian kereta yang semula direncanakan pada pertengahan 2022.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) menargetkan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek dapat beroperasi pada pertengahan tahun 2022. Kehadiran LRT Jabodebek diharapkan mampu melayani kebutuhan transportasi masyarakat di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya. /Antara-PT KAI
PT Kereta Api Indonesia (Persero) menargetkan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek dapat beroperasi pada pertengahan tahun 2022. Kehadiran LRT Jabodebek diharapkan mampu melayani kebutuhan transportasi masyarakat di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya. /Antara-PT KAI

Bisnis.com, JAKARTA – Satuan Kerja LRT Jabodebek meminta kepada stakeholders terkait untuk mengundur pengoperasian kereta yang semula direncanakan pada pertengahan 2022.

Dalam sebuah video yang diunggah melalui Youtube Satuan Kerja LRT Jabodebek, seorang petugas mengatakan bahwa pihaknya ingin betul-betul memastikan struktur LRT Jabodebek sesuai dengan standar keselamatan.

Menurutnya, salah satu item pengujian yang memang merupakan suatu mandatory (wajib) dengan Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) yang merupakan sinergi antara Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR adalah uji beban yang dilakukan di Longspan atau bentang panjang, salah satunya di jalan tol Jakarta, yakni Jakarta Outer Ring Road atau JORR.

“[Ini] salah satu persyaratan yang ada untuk bisa memenuhi standar keselamatan yang ada di Indonesia, dan bisa memastikan secara struktural seluruh pembangunan LRT Jabodebek ini betul-betul sesuai dengan standar keselamatan, serta bisa memastikan keamanan dari pengguna LRT Jabodebek itu sendiri,” kata petugas Satker tersebut dikutip Selasa (9/11/2021).

Dia menyebut bahwa pengujian yang dikomandoi KKJTJ itu wajib dilakukan, sekalipun dari sisi perijinan sudah melalui tahap perencanaan yang detail.

Namun begitu, lanjutnya, pada akhirnya tetap harus ada suatu pembuktian melalui hasil rangkaian tes yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya untuk bisa dikomparasi dengan hasil perhitungan pada saat perencanaan.

“Itulah kenapa kami mengajukan permohonan kepada para stakeholder terkait, para pimpinan untuk yang awalnya kami merencanakan untuk bisa beroperasi pada Juli 2022, setelah melalui beberapa perhitungan dan perencanaan kembali, kami meminta dapat diundur untuk dapat memastikan bahwa seluruh rangkaian uji ini betul-betul kita selesaikan dengan baik, sehingga bisa nantinya memastikan dari sisi keselamatan dan keamanan pengguna LRT Jabodebek,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Sub Divisi Sipil Satker LRT Jabodebek Dhani Syafitri mengatakan bahwa salah satu agenda kunci di prasarana LRT Jabodebek yaitu uji beban dinamis dan statis untuk JORR yang menjadi bentang terpanjang. Tes beban ini dilakukan oleh tim KKJTJ Kementerian PUPR.

“Saat ini uji yang kami lakukan yaitu di Longspan JORR yang terletak di lintas pelayanan satu, yaitu Cawang–Harjamukti. Metode pengujian yang kami lakukan yaitu menggunakan dua train set LRT yang dibebankan menggunakan 75 persen AW4 atau beban dengan crush load berpenumpang, sekitar 216 ton per masing-masing train set. Untuk beban sendiri menggunakan media pasir yang disusun dalam rangkaian kereta,” terang Dhani.

Namun, sebagaimana diketahui, LRT Jabodebek mengalami kecelakaan di kawasan Jakarta Timur, Senin (25/10/2021). Akibatnya, enam kereta LRT Jabodebek yang merupakan bagian dari train set nomor 29 dan 20 itu dibawa ke PT Industri Kereta Api (Persero) di Madiun.

Senior Manager PKBL, CSR & Stakeholder Relationship INKA Bambang Ramadhiarto mengatakan, dari hasil investigasi internal, sementara ini ditemukan dugaan adanya human error.

Pada saat pengujian, kata dia, seluruh fungsi sarana LRT Train set No. 29 di lintasan LRT dekat Harjamukti Cibubur dalam kondisi baik. Operator yang melakukan uji gerak (dinamis) LRT diduga tidak segera menjalankan fungsi pengereman ketika menata Trainset No. 29 menuju posisi stabling/parkir.

LRT Jabodebek sendiri ditargetkan beroperasi pada pertengahan 2022 mendatang untuk melayani kebutuhan transportasi masyarakat di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Hingga September 2021, progres LRT Jabodebek telah mencapai 94,36 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper