Bisnis.com, JAKARTA – Delegasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bidang infrastruktur mengundang investor dari Uni Emirat Arab (UEA) untuk ikut berinvestasi dalam proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.
Hal itu disampaikan salah satu delegasi Kadin Finsensius Mendrofa yang ikut dalam UAE Business Forum yang digelar di Jumeirah Madinat Conference Center Dubai, UEA, Kamis 4 November 2021.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Joko Widodo dan beberapa menteri Kabinet Kerja juga turut hadir. Adapun, delegasi Kadin Indonesia bidang infrastruktur dipimpin oleh Wakil Ketua Umum Innsanul Kamil dan Ketua Komite Viby Indraya, serta Erwin Princen Sihite.
“Misi kami adalah menarik investor Uni Emirat Arab untuk berinvestasi di IKN yang baru di Kalimantan Timur, khususnya sektor infrastruktur di IKN baru,” kata Finsensius dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (5/11/2021).
Pertemuan business to business (B to B) tersebut, menurut Finsensius, merupakan momentum besar untuk meningkatkan kerja sama investasi antara Indonesia dan Uni Emirat Arab.
“Pertemuan B to B yang digagas oleh Kadin Indonesia menjadi pintu masuk yang sangat strategis untuk memulihkan ekonomi Indonesia,” imbuhnya.
Baca Juga
Pakar Hukum Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan Konstruksi itu juga menjelaskan bahwa pihaknya mengundang langsung pihak Uni Emirat Arab melalui Sekretaris Jenderal Kementerian Ekonomi Uni Emirat Arab Jamal Saif Al Jarwan untuk datang ke Indonesia.
Delegasi Kadin Indonesia juga menyerahkan buku terkait peluang investasi di Indonesia, khususnya pembangunan Infrastruktur dengan skema KPBU.
“Pihak Uni Emirat Arab sangat antusias,” ujar Finsensius.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan tiga sektor pembangunan di Indonesia yang bisa dijadikan prioritas kerja sama antara Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA), termasuk pembangunan IKN baru.
“Yang pertama, pembangunan ibu kota baru Indonesia. Untuk membangun ibu kota baru setidaknya dibutuhkan dana sebesar US$35 miliar,” ucap Presiden Jokowi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (4/11/2021).
Sektor kedua adalah di bidang transisi energi. Presiden Jokowi berkomitmen akan lakukan transisi sebaik mungkin dengan mengundang investor dan teknologi dengan harga terjangkau.
Kemudian, sektor prioritas ketiga yang disampaikan Presiden adalah perdagangan. Presiden Jokowi menekankan pentingnya diversifikasi perdagangan dan mulai menegosiasikan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA).