Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mendorong digitalisasi pelabuhan dilakukan melalui ekosistem logistik nasional atau national logistic ecosystem (NLE) untuk efisiensi dan menurunkan biaya.
Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan saat ini dunia mendapatkan gangguan supply chain logistic, terutama terkait dengan kebutuhan kontainer yang terbatas, peningkatan permintaan logistik kapal antarnegara, hingga pelabuhan-pelabuhan internasional yang masih menjadi bottleneck.
Menurutnya, sektor pelayaran dan kepelabuhanan harus dapat beradaptasi dan mencari jalan keluar agar biaya logistik bisa terjaga.
"Dari sisi pemerintah, upaya digitalisasi dengan NLE bisa menyeleraskan supply and demand bagi lalu lintas barang, kargo, bahkan dokumentasi sejak kedatangan sarana pengangkut hingga barang tiba di gudang," katanya dalam Virtual Expo Maritim Indonesia (VEMI) INSA yang dikutip, Sabtu (30/10/2021).
Dia menilai kerja sama antarintansi pemerintah dan swasta diharapkan bisa membuat ekspor impor menjadi lancar. NLE diharapkan mampu menciptakan efisiensi dalam proses logistik, sehingga bisa menurunkan biaya.
Airlangga menuturkan pemerintah juga memberikan insentif dalam bentuk super tax deduction, yang bisa menciptakan penghematan pajak, terutama untuk pelatihan sebesar 200 persen. Hal tersebut bisa digunakan untuk mendorong talenta muda dalam melakukan rescalling dan retraining di bidang digitalisasi termasuk di logistik.
Baca Juga
Dia berpendapat peran digital merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari berbagai sektor. Diharapkan sektor pelabuhan dan pelayaran serta maritim dapat mengoptimalisasikan efisiensinya dengan juga melakukan digitalisasi.
"Tentu kolaborasi antar berbagai sektor antara pemerintah, swasta, dan juga berbagai pihak perlu terus ditingkatkan. Saya mengapresiasi virtual expo maritim indonesia dan saya harapkan bisa berkontribusi positif untuk meningkatkan digitalisasi di sektor maritim," ujarnya.