Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BP Tapera: Tidak Semua Dana yang Dihimpun untuk Investasi

Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) memastikan tidak semua dana tabungan perumahan rakyat atau tapera yang dihimpun akan diinvestasikan melalui pemupukan dana.
Ilustrasi - Deretan perumahan. /Antara Foto-Oky Lukmansyah-pd
Ilustrasi - Deretan perumahan. /Antara Foto-Oky Lukmansyah-pd

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (Bp Tapera) memastikan tidak semua dana tabungan perumahan rakyat atau tapera yang dihimpun akan diinvestasikan melalui pemupukan dana.

“Tidak semua dana tapera yang kami himpun dari masyarakat dalam bentuk tabungan untuk pengelolaan perumahan itu dialokasikan ke KIK. Ada alokasinya,” kata Komisioner BP Tapera Adi Setianto dalam Peluncuran Kontrak Investasi Kolektif (KIK) Pemupukan Dana Tapera Pasar Uang secara daring di Jakarta, Selasa (26/10/2021).

Adi menjelaskan, lembaganya sudah membagi alokasi dana tapera untuk pembiayaan perumahan, pemanfaatan, dan pemupukan. Dari sisi pemanfaatan, BP Tapera mengalokasikan dana yang disiapkan bagi peserta yang akan pensiun.

Dana tapera peserta beserta hasil pengembangannya akan bisa dikembalikan kepada peserta saat berhenti bekerja karena pensiun, meninggal dunia, atau berhenti bekerja karena sebab-sebab lain, di mana selama dinas aktifnya belum pernah memanfaatkan bantuan.

“Deposito [tabungan peserta] itu kami siapkan bagi peserta yang nanti pada saat pensiun, karena uangnya harus dikembalikan. Tentunya itu berupa tabungan pokok dan hasil pengembangannya,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Adi, dana peserta juga ada yang dialokasikan untuk pembiayaan perumahan. Pembiayaan perumahan sendiri hanya diperuntukkan bagi peserta masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Baru kemudian sisanya masuk ke sisi pemupukan dana.

“Jadi supaya tidak misleading, bayangannya kan seolah dengan dana yang kami kelola sekian triliun bisa menghasilkan sekian. Tidak. Sekali lagi, kami fokus di likuiditas, kami fokus di optimalisasi, tentu mempertimbangkan risk and return,” jelasnya.

Senada, Deputi Komisioner Bidang Pemupukan Dana Tapera BP Tapera Gatut Subadio menjelaskan bahwa tapera dibentuk untuk membantu peserta, khususnya MBR memiliki rumah pertama.

“Alokasinya tentu yang relatif paling besar adalah alokasi pemanfaatan melalui kerja sama dengan bank penyalur yang bisa memberikan pembiayaan langsung ke peserta,” ujarnya.

Gatut menambahkan, setelah meluncurkan KIK Pasar Uang pada tahap pertama, lembaga itu akan meluncurkan KIK Pendapatan Tetap, dan KIK Pendapatan Tetap Tanpa Penjualan Kembali pada tahap berikutnya di tahun ini.

Menurut Gatut, peluncuran dua KIK lanjutan itu merupakan upaya untuk mencapai tujuan utama, yaitu selain meningkatkan nilai, juga menjaga likuiditas pengelolaan tapera, sehingga keberlanjutannya terjaga.

“Apalagi kalau peserta kami ini profilnya ada yang sudah mendekati pensiun, maka tentu akan kami akomodasi, sehingga kebutuhan dana untuk peserta yang akan berakhir kepesertaannya itu terpenuhi,” katanya.

KIK Pasar Uang dan KIK Pendapatan Tetap Tanpa Penjualan Kembali akan berfungsi sebagai proteksi likuiditas dengan perkiraan komposisi mencapai 72,7 persen dari dana pemupukan.

Sementara itu, KIK Pendapatan Tetap akan berfungsi sebagai peningkatan nilai, dengan proyeksi komposisi sekitar 27,3 persen terhadap dana pemupukan.

Adapun, besaran dana pemupukan yang dialokasikan untuk tahap awal KIK Pasar Uang adalah sebesar Rp690 miliar, yang akan dibagi secara merata kepada tujuh manajer investasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Lili Sunardi
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper