Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Targetkan Jalan Tol Berkelanjutan di 2024, Kementerian PUPR Rutin Lakukan Penilaian

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong seluruh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk mencapai jalan tol berkelanjutan dan berkarakter pada 2024.
Rest area KM 456 Jalan Tol Semarang Solo ini mendapat penghargaan dari Kementerian PUPR. /ANTARA
Rest area KM 456 Jalan Tol Semarang Solo ini mendapat penghargaan dari Kementerian PUPR. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong seluruh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk mencapai jalan tol berkelanjutan dan berkarakter pada 2024.

Untuk itu, setiap tahunnya Kementerian PUPR melakukan penilaian jalan tol berkelanjutan sebagai upaya untuk transformasi, inovasi, dan modernisasi jalan tol.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, peningkatan kualitas jalan tol dan rest area harus terus dilakukan secara berkelanjutan.

Kehadiran rest area juga didorong untuk dapat memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi perekonomian masyarakat lokal, melalui penyediaan kios-kios bagi UMKM untuk mempromosikan produk dan kuliner setempat.

“Standar peningkatan kualitas jalan tol itu perlu disepakati bersama dan akan terus dikomunikasikan. Pengelolaan jalan tol dan rest area harus lebih dari sekadar memenuhi Standar Pelayanan Minimal [SPM] dan kenaikan tarif,” ujar Menteri Basuki, Senin (25/10/2021).

Ruas tol dan rest area merupakan sebuah kesatuan pelayanan yang bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi para pengguna jalan tol. Di samping itu, Kementerian PUPR juga menargetkan setiap ruas tol memiliki karakteristik spesifik pada 2024.

“Dalam 5 tahun ke depan diharapkan setiap ruas tol dan rest area memiliki karakteristik yang khas, misalnya rest area energi terbarukan, rest area kuliner khas lokal di Madiun, rest area tol bunga lestari atau pohon langka nusantara, dan lainnya,” ujar Tenaga Ahli Menteri PUPR Bidang Lingkungan Sudirman menambahkan.

Salah satu tim penilai Tol Berkelanjutan Ahmad Safrudin mengatakan, karakteristik spesifik itu juga bisa dihadirkan melalui penataan lanskap di ruang milik jalan (rumija) ruas tol. “Contohnya bugenvil yang menjadi ciri khas di Tol Sedyatmo. Selain itu, penghijauan rumija juga berfungsi untuk menyerap karbon dioksida dan menjerat polusi,” ujar Ahmad.

Penilaian jalan tol berkelanjutan 2021 dilakukan terhadap 44 BUJT, 63 ruas jalan tol, dan 123 rest area yang ada di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali. Ada tiga aspek penilaian jalan tol berkelanjutan, yaitu fungsi utama jalan tol, fungsi pendukung di rest area, serta fungsi pelengkap di rest area.

Penilaian ini dilakukan pada 12 Oktober–21 November 2021. Hasil penilaian kemudian akan diumumkan pada 3 Desember 2021 bertepatan dengan hari Bakti PU.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper