Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas memproyeksikan total produksi siap jual atau lifting liquefied natural gas (LNG) pada tahun depan bisa mencapai 211,9 standar kargo. Jumlah itu tercatat meningkat jika dibandingkan dengan proyeksi lifting sepanjang tahun ini.
Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas Arief Handoko memaparkan, pada 2022 kilang LNG Bontang dapat memproduksi sebanyak 93,6 kargo, sedangkan kilang Tangguh diproyeksikan dapat memproduksi sebanyak 118,3 kargo.
Dari jumlah kargo tersebut, 49,8 kargo akan memenuhi kontrak di domestik, sedangkan 162,1 kargo diperuntukan ke pasar ekspor.
"Kita proyeksikan sampai akhir tahun 2022 totalnya 211,9 kargo," ujarnya dalam paparan yang digelar pada Selasa (19/10/2021).
Adapun, SKK Migas memproyeksikan total lifting LNG sepanjang tahun ini akan mencapai 201 kargo yang terdiri atas 82,6 kargo dari kilang Bontang dan 118,4 kargo dari kilang Tangguh.
Realisasi lifting LNG sepanjang Januari--September telah mencapai 149,5 standar kargo yang terdiri atas 60,7 standar kargo dari kilang Bontang dan 88,8 standar kargo dari kilang Tangguh.
Arief menjelaskan, dari total kargo tersebut 43,9 di antaranya untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri yang 96 persen di antaranya diperuntukan ke sektor kelistrikan dan selebihnya untuk industri dan pabrik pupuk. Di samping itu, sebanyak 105,6 kargo diperuntukan ke passar ekspor.
"Dengan tambahan sisa tahun ini untuk domestik 10,7 kargo, ekspor 40,8 sehingga tambahannya sampai akhir tahun 51,55 kargo, totalnya 201 kargo untuk domestik dan ekspor dari Bontang dan Tangguh," jelasnya.