Bisnis.com, JAKARTA - China diprediksi akan mengalami kelangkaan pasokan semikonduktor untuk memproduksi mobil hingga 2022.
Dilansir Bloomberg pada Sabtu (16/10/2021), seorang eksekutif senior Bosch China Investment mengatakan kelangkaan yang terjadi tidak separah dari yang terlihat pada musim panas lalu.
Vice President Bosch China Jiang Jian mengatakan dalam Konferensi Rantai Pasok otomotif China, produsen chip saat ini hanya dapat memenuhi 20 persen pesanan dari kliennya pada Juli. Meskipun ada perbaikan situasi pada Agustus, lebih dari setengah permintaanmasih belum bisa dipenuhi.
Baca Juga
Kelangkaan ini diprediksi akan berlanjut sampaik tahun depan dengan kesenjangan permintaan dan suplai sekitar 20 persen dari level pada paruh pertama tahun ini.
Kekurangan semikonduktor yang terjadi di seluruh dunia telah berlangsung selama hampir 12 bulan. Dengan demikian, produksi mobil di China bisa berkurang sebanyak 2 juta unit tahun ini, kata seorang pejabat Federasi Industri Mesin China.
Sebelumnya, proyeksi berlanjutnya kelangkaan semikonduktor juga telah dikemukakan oleh CEO Marvell Technology Matt Murphy. Pembuat chip asal Delaware, Amerika Serikat ini mengaku belum pernah melihat hal tersebut terjadi. Menurutnya, rencana memperluas kapasitas pabrik dari sejumlah perusahaan juga baru bisa dimulai pada 2023 atau 2024.