Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tiga Sektor Ini Diproyeksi Bakal Moncer di Kuartal IV/2021

Kinerja beberapa sektor utama diperkirakan meningkat, di antaranya sektor industri pengolahan dengan nilai SBT sebesar 1,13 persen, perdagangan, hotel dan restoran dengan SBT 0,79 persen, serta pengangkutan dan komunikasi dengan SBT 0,65 persen.
Pekerja menggergaji log kayu sengon menjadi menjadi produk papan sirap di sentra industri kayu olahan di Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (17/7/2021). /Antara Foto-Destyan Sujarwoko-nz
Pekerja menggergaji log kayu sengon menjadi menjadi produk papan sirap di sentra industri kayu olahan di Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (17/7/2021). /Antara Foto-Destyan Sujarwoko-nz

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan kegiatan dunia usaha akan tetap stabil pada kuartal IV/2021.

“Responden memperkirakan kegiatan usaha cenderung stabil dengan SBT [saldo bersih tertimbang] sebesar 7,46 persen,” tulis BI dalam Laporan Survei Kegiatan Dunia Usaha yang dikutip Bisnis, Kamis (14/10/2021).

BI menyampaikan, kinerja beberapa sektor utama diperkirakan meningkat, di antaranya sektor industri pengolahan dengan nilai SBT sebesar 1,13 persen, perdagangan, hotel dan restoran dengan SBT 0,79 persen, serta pengangkutan dan komunikasi dengan SBT 0,65 persen.

Peningkatan kinerja pada beberapa sektor tersebut didorong oleh penurunan level PPKM di sejumlah daerah, seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, dan Bali.

Di sisi lain, kinerja beberapa sektor mengalami perlambatan, misalnya sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan dengan SBT -1,64 persen.Kondisi ini sejalan dengan pola historis musim tanam.

Selain itu, sektor yang juga melambat adalah sektor pertambangan dan penggalian dengan SBT 3,73 persen dan sektor konstruksi dengan SBT 0,45 persen.

Pada kuartal III/2021 pun, BI mencatat kegiatan dunia usaha melambat meski tetap tumbuh positif. Hal ini tercermin dari nilai SBT yang mencapai 7,58 persen, lebih rendah dari 18,98 persen pada kuartal II/2021.

Sektor yang mengalami perlambatan kinerja, di antaranya sektor pertambangan dan penggalian, sektor perdagangan, hotel dan restoran, serta kegiatan usaha sektor industri pengolahan di tengah kebijakan pembatasan mobilitas.

Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menyampaikan, adanya tekanan pada kinerja sejumlah sektor tersebut akan menahan laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2021.

Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi pada periode ini diperkirakan melambat jika dibandingkan dengan kuartal II/2021 yang tercatat mencapai 7,07 persen.

“Jadi kalau sektor dunia usaha kinerjanya tertekan, pasti ada implikasi di pertumbuhan kuartal III, baik secara sektoral maupun pengeluaran, sehingga pertumbuhannya tidak akan setinggi kuartal II,” katanya.

Dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2021 akan mencapai 3,5 hingga 4,5 persen, terbantu dengan tekanan yang mulai mereda, khususnya pada akhir September 2021.

Lebih lanjut, menurutnya aktivitas perekonomian akan kembali meningkat pada kuartal IV/2021, termasuk sektor industri pengolahan. Salah satu pendorongnya adalah permintaan domestik yang mulai meningkat seiring dengan pelonggaran PPKM.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper