Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja kegiatan usaha mengalami perlambatan, namun tetap tumbuh positif pada kuartal III/2021.
Bank Indonesia (BI) mencatat, nilai saldo bersih tertimbang (SBT) kegiatan usaha pada kuartal III/2021 adalah sebesar 7,58 persen, melambat dibandingkan SBT 18,98 persen pada kuartal II/2021.
Namun, SBT pada kuartal III/2021 tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan SBT pada kuartal III/2021 sebesar -5,97 persen.
“Perlambatan kinerja antara lain terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian, sektor perdagangan, hotel dan restoran, serta kegiatan usaha sektor industri pengolahan di tengah kebijakan pembatasan mobilitas,” tulis BI dalam Laporan Survei Kegiatan Dunia Usaha, Rabu (13/10/2021).
BI mencatat, nilai SBT pada sektor pertambangan dan penggalian sebesar 4,01 persen, khususnya di dorong oleh perlambatan kinerja subsektor minyak dan gas.
Sementara perlambatan kinerja sektor perdagangan, hotel, dan restoran dengan nilai SBT 0,01 persen terjadi sejalan dengan penerapan PPKM Darurat/Level 4 sepanjang Juli-Agustus 2021 sehingga berdampak pada penurunan aktivitas masyarakat.
Baca Juga
Lebih lanjut, kontraksi sektor industri pengolahan dengan nilai SBT -0,10 persen dikarenakan ketersediaan sarana produksi khususnya bahan baku yang terbatas dan pemberlakuan PPKM Darurat/Level 4.
Di samping itu, sektor pengangkutan dan komunikasi juga mencatatkan kontraksi dengan nilai SBT -0,29 persen, disebabkan oleh permintaan domestik yang terbatas saat PPKM.
Di sisi lain, sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan tercatat mengalami peningkatan kinerja dengan SBT 1,91 persen, sejalan dengan keberhasilan panen di sejumlah daerah.