Bisnis.com, JAKARTA – Kenaikan harga batu bara mendorong PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) melanjutkan kegiatan eksplorasi yang dilaksanakan pada Juli–September 2021 di dua anak usahanya.
Berdasarkan keterbukaan informasi, aktivitas itu merupakan lanjutan dari kegiatan eksplorasi pada periode bulan sebelumnya.
Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Departemen Geologi dengan fokus pada pemboran pre-production dan development.
Adapun, metode yang digunakan adalah pemboran lubang terbuka (open hole) dan pemboran inti (coring) di masing-masing anak perusahaan ITMG, yakni PT Trubaindo Coal Mining dan Indominco Mandiri.
PT Trubaindo Coal Mining menjalankan operasional pemboran pada area Blok Utara dan Blok Selatan di Kecamatan Muara Lawa, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Kontraktor pada kegiatan itu adalah PT Geryndo, PT Saribumi Prima Utama, dan PT Cosyindo. Sementara itu, di Blok Selatan, kegiatan pre-production dilakukan pada 72 lubang bor dengan kedalaman masing-masing 2.181 meter untuk open hole, dan 1.078 meter untuk coring.
“Untuk jumlah pengambilan sampel adalah 287 sampel dengan total biaya pengeboran selama periode Juli–September 2021 adalah sebesar Rp. 1,9 milia,” tulis keterbukaan informasi dikutip Senin (11/10/2021).
Sementara itu, PT Indominco Mandiri melakukan pemboran infill pada Blok Timur sebanyak tujuh lubang bor dengan kedalaman 417 meter untuk pemboran lubang terbuka dan 196 meter untuk pemboran inti.
Untuk menambah tingkat keyakinan rencana penambangan, dilakukan juga pemboran development pada 19 lubang bor dengan kedalaman 1.305 meter untuk pemboran lubang terbuka dan 267 meter untuk pemboran inti.
Guna mendukung kegiatan penambangan selama bulan Juli–September 2021, perusahaan mengambil sampel batubara sebanyak 471 sampel dan geo-logging pada 25 lubang. Biaya pengeboran untuk periode bulan Juli–September 2021 adalah sebesar Rp356 juta.