Bisnis.com, JAKARTA - Pejabat Kementerian Keuangan AS tengah mempertimbangkan nasib Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva untuk mengundurkan diri setelah skandal pelanggaran etik.
Dilansir Bloomberg pada Kamis (7/10/2021), hal itu diungkapkan oleh seorang sumber yang tidak ingin disebut identitasnya karena diskusi berlangsung secara tertutup.
Pertimbangan AS berlanjut ketika Dewan Eksekutif IMF bertemu dengan Georgieva pada Rabu (6/10/2021) sebagai lanjutan atas penyelidikan oleh firma hukum WilmerHale yang ditugaskan oleh Bank Dunia.
Mereka menduga bahwa Georgieva menekan staf bank untuk menyesuaikan data untuk mendorong peringkat yang menguntungkan bagi China, saat dia bertugas di badan pendanaan yang berbasis di Washington pada 2019.
"[24 anggota dewan] tetap berkomitmen untuk melakukan tinjauan menyeluruh, objektif, dan mengkaji tepat waktu. Mereka diperkirakan akan bertemu kembali secepatnya untuk diskusi lebih lanjut," kata IMF dalam sebuah pernyataan.
Sikap Washington adalah kunci dalam masalah ini karena memiliki bagian terbesar dari hak suara sebesar 16,5 persen.
Baca Juga
“Ada kajian yang sedang berlangsung di bawah dewan IMF dan Kementerian Keuangan telah mendesak untuk penyelidikan menyeluruh dan menyusun akuntansi yang adil dari semua fakta yang ada," kata juru bicara Kementerian Keuangan AS Alexandra LaManna.
Menurutnya, tanggung jawab utama mereka adalah untuk menegakkan integritas lembaga keuangan internasional. Namun, LaManna menolak mengatakan apakah pihaknya akan mempublikasikan keputusan terkait Georgieva.
Rapat dewan eksekutif berlangsung selama sekitar lima jam, dan badan tersebut akan berkumpul kembali pada Jumat, di mana direktur eksekutif dapat mencapai posisi yang sama. Pada Senin (4/10/2021), dewan eksekutif bertemu dengan WilmerHale.
Seorang sumber internal IMF mengatakan pegawai di lembaga tersebut terganggu dengan adanya skandal yang berhubungan dengan laporan "Doing Business" oleh Bank Dunia. Mereka mempertanyakan nasib Georgieva.
Perlu diketahui, IMF memiliki 2.700 karyawan. IMF dan Bank Dunia akan menggelar pertemuan tahunan pada pekan depan untuk pertama kalinya sejak pandemi.
Biasanya menjadi tempat untuk memamerkan penelitian terbaik dan inisiatif baru dari lembaga Bretton Woods ini. IMF tidak merespons segera terhadap hal tersebut.