Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom Bank Mandiri Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal III 3,51 Persen

Prospek pertumbuhan ekonomi ke depan masih dibayangi oleh ancaman ketidakpastian terkait pandemi Covid-19.
Siluet gedung-gedung bertingkat di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P
Siluet gedung-gedung bertingkat di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2021 akan mencapai 3,51 persen.

Pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2021 tersebut lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal II/2021 yang mencapai 7,07 persen secara tahunan.

Menurut Faisal, perlambatan tersebut terjadi sebagai dampak dari implementasi kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) akibat dari merebaknya varian Delta Covid-19.

“Untuk proyeksi pertumbuhan kuartal III/2021, kami prediksi PDB akan tumbuh di kisaran 3,51 persen secara tahunan akibat pemberlakuan PPKM yang lebih ketat,” katanya kepada Bisnis, pekan lalu.

Faisal mengatakan, prospek pertumbuhan ekonomi ke depan masih dibayangi oleh ancaman ketidakpastian terkait pandemi Covid-19.

“Oleh sebab itu, vaksinasi dan terus menjaga protokol kesehatan agar kasus Covid-19 yang saat ini telah menurun tidak kembali naik masih akan menjadi kunci dari pemulihan ekonomi Indonesia,” jelasnya.

Dia menambahkan, percepatan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dan penyerapan anggaran di daerah juga dapat membantu mempercepat proses pemulihan ekonomi Indonesia.

Bank Dunia dalam laporannya memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 akan mencapai 3,7 persen.

Perkiraan tersebut turun dari proyeksi sebelumnya sebesar 4,4 persen. Pemangkasan proyeksi ini dilakukan setelah melihat kenaikan kasus Covid-19 varian Delta Covid-19 pada awal kuartal III/2021.

Bank Dunia menyatakan program vaksinasi adalah upaya penting untuk memulihkan ekonomi. Namun demikian, Indonesia diperkirakan baru akan mencapai herd immunity pada pertengahan 2022.

Di samping itu, upaya vaksinasi saja tidak cukup mengingat negara-negara dengan tingkat vaksinasi tinggi, tetapi ekonominya masih belum pulih.

Karena itu, Bank Dunia menyarankan agar langkah testing, tracing, dan isolation harus terus dilakukan pemerintah sembari masyarakat tetap melaksanakan disiplin protokol kesehatan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper