Bisnis.com, JAKARTA – Saham China Evergrande New Energy Vehicle Group Ltd. anjlok pada perdagangan di bursa Hong Kong menyusul proyeksi kurangnya arus kas dan batalnya rencana penawaran umum saham di bursa Shanghai.
Dilansir dari Bloomberg pada Senin (27/9/2021), anak usaha China Evergrande Grup divisi mobil listrik tersebut terpantau melemah 10,31 persen ke level HK$2 pada pukul 11.00 WIB. Saham bahkan sempat anjlok hingga 26 persen pada awal perdagangan.
Proyeksi tersebut menambah kekhawatiran bahwa Evergrande NEV mungkin tidak akan pernah mencapai tujuannya untuk produksi kendaraan massal. Dengan penurunan hari ini, saham telah anjlok hingga sekitar 94 persen tahun ini. Perusahaan kehilangan kapitalisasi pasar lebih dari $84 miliar dari level puncaknya pada April ketika valuasinya melampaui Ford Motor Co.
Dalam sebuah pernyataan pada Jumat (24/9), Evergrande NEV mengatakan telah menangguhkan pembayaran sebagian biaya operasionalnya dan beberapa pemasok telah menangguhkan pekerjaan. Pernyataan itu mengonfirmasi laporan Bloomberg sebelumnya bahwa perseroan telah melewatkan pembayaran gaji sebagian karyawan dan menunggak pembayaran sejumlah pemasok peralatan pabrik.
Kesulitan arus kas berarti pembuat mobil yang pernah berambisi untuk menghadapi Tesla Inc. di industri kendaraan listrik sekarang akan kehilangan target untuk memulai pengiriman massal tahun depan.
Gejolak ini menjadi gejala dari krisis yang mencengkeram induk usaha, China Evergrande Group, yang telah mengguncang pasar global karena kekhawatiran gagal bayar.
Baca Juga
Sebagai tanda lebih lanjut dari gejolak di unit usaha mobil listrik ini, perseroan dikabarkan tidak akan melanjutkan rencana penerbitan saham berdenominasi yuan di Dewan Inovasi Sains dan Teknologi di Bursa Efek Shanghai.
Pada puncaknya, Evergrande NEV adalah salah satu aset paling berharga di kerajaan pendiri Evergrande Hui Ka Yan, dan sumber dana potensial untuk menopang perusahaan induk. Namun, perusahaan mengatakan awal bulan ini bahwa "tidak ada kemajuan material" telah dibuat untuk menjual saham di anaks usahanya ini.
Pernyataan hari Jumat mengatakan Evergrande NEV tengah bernegosiasi untuk menjual beberapa proyek perawatan lanjut usia dan aset luar negerinya untuk "menambah modal kerja." Namun, tidak pasti apakah ada kesepakatan yang akan dicapai.
Bulan lalu, Evergrande NEV melaporkan kerugian sebesar 4,8 miliar yuan (US$742 juta) pada kuartal I/2021 dan pendapatan sebesar 6,92 miliar yuan. Sebagian pendapatannya atau senilai 6,89 miliar yuan didapat dari bisnis kesehatan dan perawatan lansia.