Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengembangan Energi Bersih, Perpres EBT akan Selesai Bersamaan dengan RUPTL?

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut Peraturan Presiden tentang harga pembelian listrik dari energi baru terbarukan (EBT) akan diselesaikan berbarengan dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2021–2030.
Pekerja beraktivitas di area instalasi sumur Geothermal atau panas bumi milik PT Geo Dipa Energi kawasan dataran tinggi Dieng Desa Kepakisan, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (10/10)./ANTARA-Anis Efizudin
Pekerja beraktivitas di area instalasi sumur Geothermal atau panas bumi milik PT Geo Dipa Energi kawasan dataran tinggi Dieng Desa Kepakisan, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (10/10)./ANTARA-Anis Efizudin

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut Peraturan Presiden tentang harga pembelian listrik dari energi baru terbarukan (EBT) akan diselesaikan berbarengan dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2021–2030.

Direktur Panas Bumi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Harris mengatakan bahwa pemerintah tengah melengkapi regulasi-regulasi pendukung terkait dengan pengembangan EBT.

Dia menjelaskan, Perpres tersebut mengatur adanya kewajiban pemerintah untuk menutup selisih harga EBT yang melebihi biaya pokok penyediaan (BPP) dan skema feed-in tariff.

“Perpres juga sedang finalisasi yang akan dibarengkan dengan RUPTL 2021–2030,” katanya dalam webinar yang digelar Kamis (23/9/2021).

Harris menuturkan, payung hukum berperan penting dalam pengembangan EBT yang lebih akurat dan memperkuat tata kelola pengembangan EBT.

“Saat ini kami sedang proses lengkapi regulasi-regulasi itu,” jelasnya.

Sebelumnya, Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian ESDM Chrisnawan Anditya menuturkan bahwa proses penerbitan rancangan Perpres tersebut masih menunggu draf RUPTL PLN 2021–2030 diselesaikan.

Dia menuturkan, rancangan Peraturan Presiden mengenai harga beli listrik dari EBT masih dalam proses finalisasi.

“Ada intensi dari kementerian, RUPTL dulu yang akan diterbitkan. Bersamaan setelah itu, kami harapkan Perpres akan ditandatangani oleh Presiden,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper