Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahlil Sebut BKPM Sedang Kejar Potensi Investasi Rp2,9 Kuadriliun

Potensi investasi sebesar Rp2,9 kuadriliun atau Rp2.900 triliun sudah difasilitasi pemerintah Indonesia namun hingga saat ini belum tereksekusi.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkap terdapat potensi investasi sebesar Rp2,9 kuadriliun atau Rp2.900 triliun, yang sudah difasilitasi pemerintah Indonesia namun hingga saat ini belum tereksekusi.

Bahlil mengatakan perusahaan-perusahaan tersebut telah difasilitasi oleh negara sejak 4 tahun yang lalu. Di antara fasilitas yang telah diberikan adalah berupa tax holiday dan tax allowance.

"Di negara kita ini, ada Rp2.900 triliun potensi investasi yang difasilitasi oleh negara sejak tahun 2017, 2018, 2019, hingga 2020, yang insentifnya sudah diberikan berupa tax holiday maupun tax allowance, namun itu belum tereksekusi," tutur Bahlil pada Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (22/9/2021).

Oleh karena itu, Bahlil mengatakan pihaknya akan fokus menyelesaikan eksekusi realisasi investasi bagi perusahaan-perusahaan yang sudah menerima insentif fiskal tersebut, di 2022.

Dia mengaku bahwa sudah ada satuan tugas (satgas) yang akan membantu menyelesaikan realisasi investasi bagi perusahaan yang sudah menerima kuadriliunan modal dari pemerintah.

Pada materi yang disampaikannya, dituliskan bahwa terdapat 159 perusahaan yang menjadi target eksekusi realisasi investasi penerima fasilitas penanaman modal.

"Ini kita lagi bedah, dibantu dengan satgas. Kalau memang itu hanya sekadar business casual, maka kami akan melakukan langkah-langkah komprehensif [dan] terukur agar negara tidak disandera oleh saudara-saudara saya atau teman-teman kita yang menjadi pengusahaa dan telah mendapatkan insentif maupun izin-izin lain dalam rangka menjalankan usahanya," ucap Bahlil.

Untuk menjalankan hal tersebut, BKPM menganggarkan usulan tambahan anggaran kementerian 2022 sebesar Rp110 miliar. Angka tersebut merupakan bagian dari total usulan tambahan anggaran Kementerian Investasi/BKPM TA 2022 kepada DPR RI, sebanyak Rp600 miliar.

Sebelumnya, pagu anggaran Kementerian Investasi/BKPM TA 2022 yang telah diajukan adalah sebesar Rp711,5 miliar (Rp711.513.546.000). Anggaran tersebut dibagi untuk program dukungan manajemen dan program penanaman modal.

Untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional di atas 5 persen, target investasi yang harus dicapai BKPM adalah Rp1,2 kuadriliun atau Rp1.200 triliun. Target tersebut lebih tinggi dari target realisasi investasi 2021 sebesar Rp900 triliun, yang baru tercapai 49,6 persen di kuartal II/2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper