Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hampir 2 Kali Belanja APBN RI, Ini Rencana Pelunasan Utang Evergrande Rp4.290 Triliun

Evergrande berencana melepas beberapa asetnya dalam waktu dekat. Pasalnya, perusahaan perlu menghasilkan US$669 juta untuk pembayaran kupon obligasi sampai akhir tahun ini.
Kantor Evergrande di Beijing, China/Bloomberg
Kantor Evergrande di Beijing, China/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Nama perusahaan real estat terkemuka di China, Evergrande menghiasi banyak media online di seluruh dunia. Berita potensi gagal bayar yang dihadapi perusahaan menjadi spotlight di pasar global.

Investor di Asia hingga Amerika Serikat dibuat panik. Perusahaan memiliki tagihan, pinjaman, dan pembayaran obligasi yang belum dibayar senilai US$300 miliar atau Rp4.290 triliun, dengan kurs Rp14.300/ dolar AS.

Krisis di dalam Evergrande bermula pada 2020. Ketika pandemi menyebar, perusahaan mulai ketar-ketir terkait dengan likuiditasnya. Evergrande pun mengirim surat kepada pemerintah provinsi Guangdong pada bulan Agustus 2021.

Dikutip dari Bloomberg, surat itu memperingatkan para pejabat bahwa pembayaran yang jatuh tempo pada Januari 2021 dapat menyebabkan krisis likuiditas dan berpotensi menyebabkan cross default di sektor keuangan yang lebih luas. Laporan permohonan bantuan kemudian muncul pada 24 September 2020.

Untuk melunasi utang yang nilainya hampir dua kali lipat belanja pemerintah Indonesia dalam APBN 2021 tersebut, yakni Rp2.750 triliun, perusahaan harus menyiapkan strategi restrukturisasi.

Dilansir oleh New York Times, Evergrande telah menunjuk pakar restrukturisasi untuk menyiapkan langkah mereka ke depan. Dari penelusuran Bisnis, perusahaan memiliki aset US$355 miliar dan 1.300 proyek di 280 kota di China.

Perusahaan telah menjual sebagian asetnya, berupa saham di unit bisnis kendaraan listriknya, HengTen dan sebuah perusahaan properti Hangzhou dan serta bank regional senilai US$8 miliar. 

Evergrande berencana melepas beberapa asetnya dalam waktu dekat. Pasalnya, perusahaan perlu menghasilkan US$669 juta untuk pembayaran kupon obligasi sampai akhir tahun ini.

Sekitar US$615 juta di antaranya, harus dibayarkan untuk obligasi dolar AS Evergrande, menurut data yang dikompilasi Bloomberg.

Maret 2022, US$2 miliar obligasi Evergrande akan jatuh tempo, diikuti oleh US$1,45 miliar pada bulan berikutnya. Sementara Evergrande telah melunasi semua obligasi publiknya tahun ini, pembiayaan kembali pada tahun 2022 akan menjadi tantangan jika akses pengembang ke pasar modal tidak pulih tepat waktu, menurut S&P.

Evergrande menguraikan rencana untuk memotong tumpukan utang US$100 miliar, kira-kira setengahnya pada pertengahan tahun 2023.

Dikutip dari Euronews, utang Evergrande melibatkan lebih dari 128 bank dan lebih dari 121 lembaga non-perbankan. Hal ini terungkap dalam surat yang dikirim Evergrande kepada pemerintah akhir tahun lalu. JPMorgan memperkirakan China Minsheng Bank memiliki eksposur tertinggi ke Evergrande.

Pembayaran yang terlambat dapat memicu cross default karena banyak lembaga keuangan memiliki eksposur ke Evergrande melalui pinjaman langsung dan kepemilikan tidak langsung di instrumen keuangan yang berbeda.

Di pasar obligasi dolar, Evergrande menyumbang 4 persen dari hasil tinggi real estat China, menurut DBS. Setiap default yang terjadi akan memicu aksi jual di pasar kredit dengan imbal hasil tinggi.

Runtuhnya Evergrande akan berdampak besar pada pasar tenaga kerja. Pasalnya, perusahaan memiliki 200.000 staf dan mempekerjakan 3,8 juta orang setiap tahun untuk pengembangan proyek.

Adapun, regulator China telah menyetujui proposal Evergrande untuk menegosiasikan kembali tenggat waktu pembayaran dengan bank dan kreditur lainnya. Pemerintah Guangzhou juga mencari pendapat dari pemberi pinjaman utama Evergrande tentang pembentukan komite kreditur.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper