Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duh! Obligasi Korporasi AS Ikut Tersendat Akibat Efek Evergrande

Efek Evergrande telah menurunkan ekuitas di seluruh dunia, termasuk pelemahan sebesar 2 persen pada saham-saham di Amerika Serikat dan juga pada Markit CDX North American High Yield Index.
Logo perusahaan China Evergrande di kantor mereka di Hong Kong pada 26 Maret 2018./Reuters/Bobby Yip
Logo perusahaan China Evergrande di kantor mereka di Hong Kong pada 26 Maret 2018./Reuters/Bobby Yip

Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak delapan perusahaan blue-chip yang telah berencana menerbitkan obligasi akhirnya memilih mundur akibat kekhawatiran terhadap dampak kasus raksasa properti Evergrande Group China.

Dilansir Bloomberg pada Selasa (21/9/2021), efek Evergrande telah menurunkan ekuitas di seluruh dunia, termasuk pelemahan sebesar 2 persen pada saham-saham di Amerika Serikat dan juga pada Markit CDX North American High Yield Index

Pada Senin (20/9/2021), imbal hasil Treasury 10 tahun turun sekitar 0,05 persen menjadi 1,31 persen. Belum dapat diketahui apakah ini meurpakan reaksi sementara karena biasanya perusahaan kelas atas akan menahan diri menjual utang ketika ada pergerakan tajam.

Namun, para strategis menilai kasus Evergrande hanyalah kekhawatiran tidak penting bagi pasar kredit di AS pada saat ini. Utang korporasi masih meningkat bahkan setelah penjualan obligasi berperingkat tinggi senilai lebih dari US$118 miliar pada September.

Namun, pasar menjadi waspada ketika gelombang akuisisi pendanaan obligasi sampah akan menghantam pasar dalam beberapa pekan mendatang. Salah satunya adalah pembiayaan akuisisi Medline Industries Inc., yang menjadi pembelian terutang (LBO) terbesar sejak krisis keuangan.

Sejauh ini, pasar masih menyerap penjualan utang dengan baik, tetapi premi obligasi korporasi AS berperingkat tinggi mendekati level terendah dalam beberapa tahun, rata-rata hanya 0,85 poin persentase pada penutupan Jumat.

“Dengan harga pasar yang baik, tidak perlu banyak waktu untuk memulai penjualan,” kata David Knutson, Kepala Manajemen Produk Pendapatan Tetap AS Schroders Plc.

Strategis JPMorgan Chase & Co., melaporkan bahwa risiko obligasi korporasi dalam waktu dekat mengarah ke sisi negatif. Selain itu, pertemuan Federal Reserve pada pekan ini menjadi katalis negatif, apalagi jika bank sentral menetapkan tapering.

“Tapering dan ketidakpastian yang dibawanya menambah ketidakpastian situasi Evergrande," ungkap Knutson.

Namun, Kepala Strategi Makro Academy Securities Peter Tchir mengatakan dalam sebuah catatan bahwa kasus Evergrandde tidak akan berdampak signifikan terhadap pasar kredit AS.

Menurutnya, kendati utang Evergrande besar, utangnya tidak termasuk dalam dua dana yang diperdagangkan di bursa dengan imbal hasil tinggi terbesar di AS.

Namun, investor tetap dibayang-bayangi permasalahan kredit yang lebih luas secara nasional. Bank of America Corp., mengatakan pada Juli bahwa tekanan di China adalah risiko paling signifikan bagi pasar kredit global saat ini. Ketakutan itu mungkin lebih menonjol, di mana China adalah domisili utang dolar AS terbesar kedua, tulis ahli strategi Bank of America.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper