Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tumbuh Positif, PLN Target Kenaikan Konsumsi Listrik 2021 Capai 4,75 Persen

PT PLN (Persero) menargetkan pertumbuhan konsumsi listrik sekitar 4,5–4,75 persen pada 2021 seiring kian masifnya aktivitas di sektor industri.
Petugas mengecek instalasi di PLTP Kamojang, Garut, Jawa Barat, Rabu (8/9/2021). Pertamina menargetkan penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada tahun 2030 diantaranya melalui pemanfaatan energi rendah karbon dan efisiensi energi sebagai komitmen perseroan terhadap implementasi Environmental, Social and Governance (ESG). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Petugas mengecek instalasi di PLTP Kamojang, Garut, Jawa Barat, Rabu (8/9/2021). Pertamina menargetkan penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada tahun 2030 diantaranya melalui pemanfaatan energi rendah karbon dan efisiensi energi sebagai komitmen perseroan terhadap implementasi Environmental, Social and Governance (ESG). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Bisnis.com, JAKARTA – PT PLN (Persero) menargetkan pertumbuhan konsumsi listrik sekitar 4,5–4,75 persen pada 2021 seiring kian masifnya aktivitas di sektor industri.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan bahwa kenaikan konsumsi di sektor industri ditopang oleh pemakaian pada industri baja, kimia dan turunannya, serta pengolahan makanan dan minuman.

“Sampai dengan Agustus [2021] tumbuh 10,52 persen year on year. Harapan kami, dengan masifnya vaksinasi dan disiplin protocol kesehatan, kami melihat pertumbuhan 4,5–4,75 persen sampai akhir tahun,” katanya kepada Bisnis, Kamis (16/9/2021).

Lebih detail, pertumbuhan konsumsi listrik PLN di sektor industri ditopang oleh pemakaian pada industri tekstil 23,4 persen, besi dan baja 21,7 persen, otomotif 20,7 persen, makanan dan minuman 4,5 persen, serta industri plastik 5,1 persen.

Selain itu, konsumsi rumah tangga juga ikut terdongkrak dengan kenaikan 2,31 persen sepanjang Januari–Agustus 2021 dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

Pertumbuhan tersebut, kata Bob, disebabkan adanya penambahan pelanggan, serta kebijakan new normal dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang membuat masyarakat lebih banyak bekerja maupun belajar dari rumah.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi menjelaskan bahwa kenaikan di sektor besi dan baja akibat kian tingginya permintaan ekspor, sehingga berpengaruh pada pemakaian listrik.

Kemudian, pemakaian pada industri otomotif dinilai akibat dari kebijakan pemerintah memberikan relaksasi pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM-DTP).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper