Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter tahun ini tidak mengadakan penambahan rangkaian kereta (train set) baru. Hal itu dikarenakan jumlah penumpang yang menurun seiring dengan adanya pandemi Covid-19 dan pembatasan mobilitas masyarakat.
"2021 belum ada [penambahan]. Jika dibutuhkan pasti akan ada investasi lagi. Kita lihat pertumbuhan pengguna ya, apalagi saat ini volume pnp [penumpang] kami turun sampai 80 persen," kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba kepada Bisnis, Kamis (9/9/2021).
Anne menjelaskan saat ini KAI Commuter memiliki 1050 cars KRL yang siap untuk bisa menampung 2,5 juta pnp. Sebaliknya, saat ini penumpang masih di bawah 300.000.
Hal senada juga disampaikan Ketua Institut Studi Transportasi (Instran) Ki Darmaningtyas. Menurutnya, wajar bila KAI Commuter mengambil kebijakan tersebut mengingat jumlah penumpang selama masa pandemi ini tidak mencapai 40 persen.
Dia menilai jumlah pengguna KRL selama pandemi hanya sekitar 25-30 persen saja dari kondisi sebelum pandemi yang telah mencapai 1.000.000 penumpang per hari.
"Kalau jumlah penumpangnya anjlok begitu memang kurang pas kalau investasi beli sarana baru. Apalagi saat ini ada 1050 cars yang siap mengangkut 2,5 juta penumpang, sementara jumlah penumpang saat ini rata-rata hanya 250-300 ribu perhari," ujar Darmaningtyas.
Artinya, Darmaningtyas melanjutkan kapasitas yang tersedia masih berlebih sehingga tidak ada urgensinya untuk menambah kapasitas. Apalagi, kondisi penumpang yang rendah itu bisa saja akan berlanjut sampai tahun depan.
"Oleh karenanya sampai tahun 2022 pun PT KAI belum perlu investasi sarana baru, sebelum sarana yang tersedia beroperasional secara optimal," imbuhnya.
Sebagai informasi, sepanjang 2019, KCI telah mendatangkan 168 unit kereta. Pada 2020, anak perusahaan PT KAI (Persero) itu kembali mendatangkan 120 unit kereta sehingga stamformasi dengan 10 dan 12 kereta bisa lebih banyak.