Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Bahlil Ingatkan Investasi Jangan Hanya Dimanfaatkan Pengusaha Ibukota dan Tim Sukses

Menteri Investasi mengingatkan agar investasi yang ada jangan sampai dimanfaatkan oleh orang-orang di lingkaran politik untuk mengembangkan bisnisnya. Hal tersebut membuat investasi tidak akan berdampak besar bagi masyarakat, tapi hanya menguntungkan segelintir pihak.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid dalam penandatanganan Nota kesepahaman (MoU) Jakarta, Jumat (27/8/2021).rn
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid dalam penandatanganan Nota kesepahaman (MoU) Jakarta, Jumat (27/8/2021).rn

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menilai bahwa investasi di berbagai wilayah harus melibatkan putra-putri wilayah tersebut.

Menurutnya, investasi yang ada jangan sampai terus dinikmati pengusaha ibukota, apalagi tim sukses dari pejabat-pejabat yang ada.

Hal tersebut disampaikan oleh Bahlil dalam diskusi bertajuk Investasi, Nilai Tambah, dan Kesinambungan Pembangunan pada Rabu (8/9/2021). Dia menjabarkan bahwa terdapat amanat dari Presiden Joko Widodo agar Kementerian Investasi mendorong penciptaan dunia usaha baru.

Menurutnya, presiden mengamanatkan agar Kementerian Investasi mendorong usaha yang belum ada menjadi ada, usaha kecil naik kelas menjadi usaha menengah, dan usaha menengah naik kelas menjadi lebih besar. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan penarikan investasi yang berkualitas.

Bahlil pun menjelaskan bahwa pihaknya mendorong investor untuk berkolaborasi dengan putra putri daerah dalam mengembangkan bisnis. Kolaborasi dengan pengusaha daerah pun menjadi syarat utama untuk investor jika ingin mendapatkan insentif saat ini.

"Kenapa? Saya tidak ingin orang daerah hanya menjadi objek dari kehadiran investasi. Saya ingin anak-anak daerah harus menjadi subjek dan objek pembangunan," ujar Bahlil pada Rabu (8/9/2021).

Dia menjelaskan bahwa aliran dana yang ada seringkali dinikmati pengusaha-pengusaha di ibukota, termasuk soal investasi ke berbagai daerah. Bahlil mencontohkan investasi ke Maluku Utara harus diperankan pengusaha asli yang ada dan menjalankan bisnis di sana, bukan pengusaha asal Maluku Utara yang berkiprah di Jakarta.

Bahkan, Bahlil pun dengan tegas menyatakan bahwa investasi yang ada jangan sampai dimanfaatkan oleh orang-orang di lingkaran politik untuk mengembangkan bisnisnya. Hal tersebut membuat investasi tidak akan berdampak besar bagi masyarakat, tapi hanya menguntungkan segelintir pihak.

"Investasi harus [dikelola] oleh profesional, harus punya pengalaman, etos kerjanya ada, sehingga bisa menjaga kualitas. Bukan pengusaha proposal, yang karena tim sukses kepala daerah A, B, tanpa memperhatikan kualitas dan kinerjanya kemudian itu didorong [untuk menjalankan bisnis]," ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa penyebaran investasi di Pulau Jawa dan luar Jawa mulai berimbang. Lalu, aliran investasi untuk pengusaha daerah serta usaha menengah, kecil, dan mikro (UMKM) pun terus tumbuh dengan proporsional, baik dari investor dalam maupun luar negeri.

Menurutnya, pemerintah akan terus mendorong agar investasi mengalir ke lebih banyak wilayah dan memberikan manfaat bagi banyak masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja dan perputaran ekonomi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper