Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi EBT Bisa Tembus Rp400 Triliun! Kementerian ESDM Beri Penjelasan

Kementerian ESDM memberikan perhitungan terkait dengan proyeksi investasi EBT yang bisa mencapai Rp400 triliun.
Pekerja mengatur arah mesin bor di area Tailrace Tunnel proyek PLTA Jatigede, di Sumedang, Jawa Barat, Kamis (6/4)./Antara-Aprillio Akbar
Pekerja mengatur arah mesin bor di area Tailrace Tunnel proyek PLTA Jatigede, di Sumedang, Jawa Barat, Kamis (6/4)./Antara-Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan investasi energi baru terbarukan mencapai Rp400 triliun dalam 10 tahun ke depan setelah RUU Energi Baru Terbarukan rampung.

Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menerangkan bahwa hasil diskusi dengan PT PLN (Persero) dan Kementerian ESDM memproyeksikan EBT di Indonesia mencapai 20 Gigawatt 10 tahun mendatang.

Dadan mengasumsikan hitung-hitungan sederhana dari jenis EBT kelistrikan mulai di kisaran Rp1 juta - Rp2 juta per Megawatt.

“Jadi kalau kita ambil rata-rata dari situ kita punya skala investasi di angka Rp400 triliun untuk EBT dalam 10 tahun ke depan,” katanya saat berbincang pada podcast Broadcast by Bisnis Indonesia, dikutip Senin (6/8/2021).

Angka tersebut kata dia cukup menarik bagi pemerintah untuk mendorong investasi di dalam negeri. Kata dia, investasi ini hanya memanfaatkan sumber daya alam yang secara umum tidak dapat diekspor.

Selain itu, keberadaan energi baru terbarukan dinilai juga akan memberikan dampak positif bagi segala lini. Mulai dari masuknya investasi, peningkatan kebutuhan tenaga kerja, tercapainya listrik bersih serta ramah lingkungan.

Kementerian ESDM mencatat realisasi kapasitas terpasang pembangkit listrik berenergi baru terbarukan hingga 2020 mencapai 10.467 megawatt. Kementerian juga menargetkan total kapasitas terpasang EBT tahun ini akan mencapai 12.009 MW.

Dari total tersebut, EBT masih didominasi oleh pembangkit listrik tenaga air (PLTA) mencapai 6.121 MW disusul pembangkit listrik panas bumi (PLTP) hingga 2.130,7 MW.

Kemudian energi baru terbarukan di Indonesia juga mencakup pembangkit bioenergi 1.903,6 MW, pembangkit bayu menyentuh 143,3 MW, pembangkit tenaga surya 153,5 MW serta pembangkit hybried sebesar 3,6 MW.

Teranyar, pemerintah memulai proses pengeboran Slim Hole Panas Bumi CKK-01 di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (3/8/2021).

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Eko Budi Lelono memperkirakan potensi sumber daya dari panas bumi di kawasan itu mencapai 45 MW. “Diharapkan apa yang sudah kita perkirakan cadangan itu dapat terbukti saat pengeboran nanti,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper